Menengok Kembali Real Madrid Era Presiden Lorenzo Sanz
Wabah virus Corona tidak hanya
menghentikan aktivitas sepakbola dunia, tetapi juga menghentikan perjalanan
hidup salahsatu tokoh penting dalam sepakbola Spanyol. Dialah Lorenzo Sanz.
Presiden Real Madrid tahun 1995 sampai 2000 itu wafat di usia 76 tahun pada 21
Maret 2020 karena serangan Covid 19. Tulisan ini adalah penghargaan atas jasa-jasanya
selama memimpin El Real.
![]() |
Real Madrid saat memenangkan Liga Champions 1998 - Photo : Four Four Two |
Lorenzo Sanz adalah presiden Real
Madrid sebelum Florentino Perez datang menggantikannya dengan konsep Los
Galacticos. Istimewanya, Real Madrid era Sanz merupakan cikal bakal tim
bertabur bintang yang digagas Perez. Sejumlah pemain kunci Los Galacticos
Real Madrid yang kemudian menjadi legenda di Santiago Bernabeu datang di era
Sanz.
Yah, pemain bintang seperti Predrag
Mijatovic, Davor Suker, Clarence Seedorf, Roberto Carlos, Steve McManaman dan
Nicolas Anelka berkostum putih-putih Real Madrid pada masa kepemimpinan Sanz.
Kita kemudian menjadi saksi bagaimana pemain seperti Roberto Carlos menjelma jadi
bek kiri legendaris El Real. Mijatovic sendiri adalah pahlawan
kemenangan Madrid di final Liga Champions 1998.
Bicara soal pahlawan di final Liga
Champions, di era Sanz pula dunia sepakbola berkenalan dengan seorang kiper
muda yang ambil aksi dalam kemenangan Madrid di final Liga Champions 2000.
Kiper yang dimaksud adalah Iker Casillas. Anak muda ini lantas tumbuh menjadi salahsatu
kiper terbaik dan tersukses Madrid sepanjang masa serta jadi salahsatu kapten
ikonik El Real.
Liga Champions memang punya
keistimewaan sendiri bagi Madrid era Lorenzo Sanz. Di masanya, El Real memenangkan
dua kali trofi Liga Champions pada 1998 dan 2000. Keduanya kemudian jadi trofi
yang sarat makna. Titel juara Liga Champions 1998 memutus masa penantian selama
32 tahun lamanya sedangkan trofi tahun 2000 jadi yang terakhir kali sebelum “susah
payah” dimenangkan kembali oleh Los Galacticos nya Florentino Perez pada
2014.
Lorenzo Sanz memang bukan presiden
Real Madrid paling sukses dan bergelimang gelar juara, tetapi Sanz adalah
salahsatu bagian penting dari sejarah panjang Real Madrid. Sejumlah pemain yang
aktif bersama El Real pada masa jabatan Sanz adalah pemain-pemain bintang
yang tidak kalah hebatnya dengan deretan jagoan Los Galacticos. Berikut
adalah komposisi terbaik skuad Madrid era Lorenzo Sanz dalam formasi 4-3-3 :
Kiper : Iker Casillas
“Dilahirkan” pada masa Sanz dan
jadi kiper utama Madrid untuk waktu yang sangat lama. Muncul diusia belia dan
meninggalkan Madrid sebagai seorang kiper sekaligus kapten legendaris El
Real.
Bek : Michel Salgado, Fernando
Hierro, Ivan Karanka, Roberto Carlos
Jauh sebelum kita mengenal Sergio
Ramos dan Marcello di sisi sayap pertahanan El Real, nama Michel Salgado
dan Roberto Carlos di sisi sayap Madrid sudah jadi kombinasi menakutkan bagi
lawan-lawan Madrid selama beberapa tahun lamanya. Tambahkan pula keberadaan
sang legenda Fernando Hierro di jantung pertahanan.
![]() |
Lorenzo Sanz bersama Michel Salgado - Photo : The New York Times |
Tengah : Steve McManaman, Fernando
Redondo, Clarence Seedorf
Gelandang terbaik Inggris,
Argentina dan Belanda berada dalam satu tim. Ini bukan komposisi yang bisa
didapatkan setiap tahun.
Depan : Raul Gonzales, Predrag
Mijatovic, Fernando Morientes
Lini paling ketat persaingannya.
Pemain sekelas Davor Suker, Nicolas Anelka, Raul Gonzales, Predrag Mijatovic
dan Fernando Morientes berebut posisi. Pilihan jatuh pada duo Raul dan Morientes
karena pertimbangan kerjasama yang saling mengisi diantara mereka. Satu slot
diisi Mijatovic berkat jasanya mencetak gol tunggal kemenangan di final Liga
Champions 1998.
Nah inilah Real Madrid era Lorenzo
Sanz. Tim istimewa yang jauh dari sebutan Los Galacticos namun sukses mempersembahkan
2 trofi Liga Champions, 1 titel La Liga Spanyol dan 1 gelar Intercontinental
Cup ke dalam sejarah Real Madrid. Mengingat sepak terjang mereka berarti mengingat
jasa-jasa Lorenzo Sanz. Thank you Sanz, Rest In Peace.
Post a Comment