Bikin Liverpool Mati Kutu, MU Sebaiknya Pertahankan Skema 3 Bek
Ada
yang berbeda dari Manchester United (MU) saat menjamu Liverpool pada pekan ke 9
Liga Inggris di Stadiun Old Trafford, Minggu (20/10/2019). David De Gea dkk
turun dengan formasi 3 bek dalam skema 3-4-3. Dicatat Who Scored ini adalah kali pertama di musim 2019/2020 MU memainkan
formasi 3 bek setelah sebelumnya selalu memainkan formasi 4-2-3-1.
![]() |
MU punya pertahanan solid di laga melawan Liverpool - Photo taken from Manchester Evening News |
Strategi
Ole Gunnar Solskjaer memainkan formasi 3 bek lantas membuahkan hasil positif.
Meski gagal menaklukkan The Reds, hasil
seri melawan tim yang sedang dalam tren 8 kemenangan beruntun di Liga Inggris
musim ini adalah sebuah pencapaian bagus.
Dalam
formasi 3-4-3, lini belakang MU dikawal trio bek Victor Lindelof, Harry Maguire
dan Marcos Rojo. Di lini tengah, Ashley Young dan Aaron Wan Bisakka berada di
sisi sayap mengapit duo gelandang ball
winner Fred dan Scott McTominay. Adapun di lini depan, trio Andreas
Pereira, Daniel James dan Marcus Rashford jadi tumpuan serangan.
Menariknya,
pergerakan pemain-pemain MU terbilang cair dalam formasi ini. Meski bertajuk
3-4-3, dalam perjalanannya MU bertransformasi ke skema 3-4-1-2 sampai 3-4-2-1
saat menyusun serangan. Trio penyerang saling berganti posisi. Tidak jarang
Andreas Pereira menjadi penyerang lubang atau seringkali Marcus Rashford
bergerak di posisi penyerang sayap dan Daniel James berada di posisi penyerang
tengah.
Pada
saat bertahan, MU menggeber skema 5 bek berkat fleksibilitas Ashley Young dan
Aaron Wan Bisakka di sisi sayap. Kedua pemain ini turun menjadi bek sayap saat
MU diserang dan naik menjadi gelandang sayap saat MU menyusun serangan. Kerja
dua pemain ini disisi sayap bersama penyerang sayap di depannya menjadi
salahsatu alasan mengapa formasi 4-3-3 Liverpool tidak maksimal karena sisi
sayapnya dimatikan.
Secara
statistik MU memang tidak bisa berbangga hati. Mereka hanya memegang penguasaan
bola sebesar 32% dan melepaskan 9 tendangan berbanding 14 yang dilesakkan Sadio
Mane dkk. Namun secara keseluruhan, MU bermain sangat taktis dengan formasi 3
bek dan bikin lawan deg-degan tiap kali tercipta momen serangan balik. Gol
Marcus Rashford pada laga ini adalah bukti nyata betapa bahayanya serangan
balik MU dalam skema ini. Berbekal kecepatan Daniel James, MU mampu menuntaskan
momen Counter Attack menjadi sebuah
gol.
![]() |
Rashford mencetak gol lewat serangan balik - Photo taken from Daily Star |
Beberapa
jam usai laga, saya menonton highlight laga ini di kanal You Tube Manchester
United TV dan surprised banyak fans
MU yang berkomentar positif. Pada umumnya mereka menilai bahwa penampilan anak
asuh Solskjaer telah berhasil memperlihatkan bahwa David De Gea dkk punya
potensi untuk lebih baik lagi.
Ole
Gunnar Solskjaer patut mencermati betul apa yang sudah dihasilkan dari penerapan
formasi 3-4-3 beserta variannya di skema 3-4-2-1 atau 3-4-1-2. Skema ini
mungkin hanyalah strategi adaptasi untuk mensikapi ketiadaan Paul Pogba di lini
tengah tetapi nyatanya formasi ini membuat MU lebih solid dan taktis serta
memiliki potensi serangan balik yang mematikan. MU mungkin (tanpa sengaja) sudah
menemukan jalan keluar dari mandeknya performa mereka sejauh ini.
Post a Comment