Prediksi 2019 - Juventus Juara Serie A Italia
Jangan
salahkan Juventus jika Serie A Italia terkesan monoton karena juaranya itu-itu
saja. Sejak musim 2011/2012 alias sudah 7 musim lamanya Liga Italia memang
dikuasai Juventus dan ini terjadi bukan semata karena Si Nyonya Tua terlalu kuat.
![]() |
Juventus terlalu tangguh di Italia - Photo taken from Eurosport |
Monotonnya
Liga Italia juga dipengaruhi ketidakmampuan rival-rival Juventus menipiskan
jarak kualitas mereka dengan raksasa Italia itu. Sesuatu yang kembali terlihat
musim ini dan rasanya tidak akan mengejutkan jika Juventus akan meraih Scudetto
untuk kali kedelapan beruntun.
Tim
kesayangan Juventini ini paham betul bagaimana caranya melestarikan tahta
sebagai raja sepakbola Italia. Kala mereka harus melepas kepergian Antonio
Conte, pelatih yang mempersembahkan hattrick Scudetto, Juventus menggaet mantan
pelatih AC Milan Massimiliano Allegri. Pilihan
yang tepat karena Allegri yang membawa Milan Scudetto di musim perdana membuat
Juve kian kokoh bahkan sampai mencatatkan double winner Scudetto dan Coppa
Italia 4 musim beruntun.
Dari sisi pemain pun demikian. Kepergian Arturo Vidal, Andrea Pirlo dan Paul Pogba ditutupi dengan keberadaan Miralem Pjanic, Sami Khedira dan Paulo Dybala. Pun kala mereka ditinggal pergi Carlos Tevez maka mencuatlah Alvaro Morata. Giliran Morata pergi eeehh datanglah sosok Gonzalo Higuain.
Dari sisi pemain pun demikian. Kepergian Arturo Vidal, Andrea Pirlo dan Paul Pogba ditutupi dengan keberadaan Miralem Pjanic, Sami Khedira dan Paulo Dybala. Pun kala mereka ditinggal pergi Carlos Tevez maka mencuatlah Alvaro Morata. Giliran Morata pergi eeehh datanglah sosok Gonzalo Higuain.
Musim
ini Juve bahkan semakin tak terbendung dengan kedatangan mega bintang sepakbola
dunia Cristiano Ronaldo. Who Scored mencatat
kapten timnas Portugal itu langsung memberikan dampak positif untuk memastikan
Juventus tetap berjaya di tanah Italia.
Ronaldo
sudah mencetak 14 gol bagi Si Nyonya Tua sekaligus
menempatkan dirinya pada puncak top skor sementara Serie A Italia hingga
pergantian tahun ke 2019. Ronaldo juga jadi pemain paling agresif di Liga
Italia musim ini dengan mencatatkan 6.6 shot per game. Imbasnya, Juventus kini
jadi tim paling tajam dengan torehan 38 gol.
![]() |
Ronaldo langsung memberi efek positif bagi Juve - Photo taken from Business Insider |
Disisi
pertahanan, kepergian Gianluigi Buffon di bawah mistar gawang bisa ditutup
dengan baik oleh Wojciech Szczesny. Kembalinya Bonucci kejalan yang benar usai
tersesat semusim bersama AC Milan juga turut membantu pertahanan Juve menjadi
yang paling sedikit kebobolan sejauh ini.
Tajam
di depan dan tangguh dibelakang serta punya mental juara yang sudah menancap
selama 7 musim beruntun. Tim macam mana yang bisa mengalahkan Juve yang seperti
ini? Jawabannya tidak ada.
Lupakan
pengharapan ke rival klasik semodel Napoli, Inter Milan, AC Milan, Lazio sampai
AS Roma. Tidak ada satupun dari lima tim ini yang mampu memperlihatkan bahwa
mereka akan jadi pesaing yang tangguh bagi Juventus.
Napoli
yang kini ditangani sang maestro Carlo Ancelotti juga tidak bisa berbuat
banyak. Mereka memang tetap berada di posisi kedua menempel Juventus, tetapi
harap dicamkan bahwa Marek Hamsik dkk “menempel dari kejauhan” akibat selisih 9
poin dengan Juventus.
Jika
Napoli saja demikian nasibnya maka jangan berharap Inter, Lazio, Roma dan Milan
bisa berbuat lebih. Klub-klub ini tadinya diharapkan bisa menjadikan Liga
Italia musim ini seru dengan menandingi Juventus tetapi yang terjadi malah jauh
api dari panggang.
Inter
Milan masih tidak stabil meski Luciano Spalletti sudah memasuki musim kedua
bersama Icardi dkk. Lazio dan Roma juga bak menemukan dinding kokoh untuk bisa
merangsek ke puncak klasemen. Milan? Ah, mereka masih sibuk memikirkan apakah
Gattuso pelatih yang tepat atau tidak bagi Cutrone dkk.
Dengan
kondisi demikian, wajar jika rival-rival Juve tersebut hanya bisa berharap dapat
menjadi tim yang berada di klasemen lolos Liga Champions musim depan. Suatu
ironi yang nyata terjadi di Serie A Italia saat ini.
Juventus
bak melenggang mulus menuju Scudetto kedelapan secara beruntun, kondisi yang
sudah ramai diprediksikan berkat kehadiran sosok Cristiano Ronaldo. Sederhananya,
tanpa Ronaldo saja mereka merajai Liga Italia, apalagi dengan Ronaldo didalam
tim. Kata Rhoma Irama “Terrlalluu jika
tidak sampai juara”.
Klasemen
saat pergantian tahun ke 2019 pun sudah menunjukkan kota mana yang akan
merayakan Scudetto pada akhir musim nanti. Juventus terus melaju dengan 17
kemenangan dan 2 seri tanpa sekalipun kalah dalam 19 laga yang sudah dimainkan.
Bagaimana
dengan rival-rivalnya? Napoli sudah kalah 3 kali, Inter dan Milan sudah kalah 4
kali serta duo Lazio Roma telah kehilangan 3 poin sebanyak 5 kali. Kondisi yang
terlalu mudah untuk memunculkan prediksi bahwa Juventus akan memenangi Scudetto
lagi. Yap, kota Turin akan merayakan pesta juara untuk kali kedelapan secara
beruntun.
Post a Comment