Prediksi 2019 - Barcelona Juara La Liga Spanyol
Sudah
14 musim lamanya La Liga Spanyol dikuasai oleh duo Real Madrid dan Barcelona.
Sejak musim 2004/2005, El Real dan Barca membuat kompetisi sepakbola
tertinggi di negeri Matador itu seakan hanya menjadi ajang pertarungan
keduanya. Dalam kurun waktu yang teramat panjang itu, hanya sekali saja pada
musim 2013/2014 kita mendapati juara La Liga Spanyol bukan Real Madrid pun
Barcelona.
![]() |
Barcelona terlalu kuat musim ini - Photo taken from India.com |
Setelah
melewati dua gelaran Piala Eropa 2008 dan 2012, akhirnya ada klub yang mampu
berada diatas dua klub raksasa Spanyol itu pada akhir musim. Atletico Madrid
yang ditangani Diego Simeone adalah klub yang dimaksud.
Setelah
musim yang gemilang itu, skuad asuhan Simeone lantas konsisten menjadi tim
papan atas yang terus mengusik pertarungan Barcelona dan Real Madrid dalam
perburuan gelar juara. Tidak jarang Atletico Madrid bahkan terlihat lebih
pantas menjadi pesaing utama bagi Madrid atau Barcelona.
Seperti
halnya yang sedang terjadi pada musim 2018/2019 kali ini. Antoine Griezmann dkk
di posisi kedua terus membuntuti Barcelona di puncak klasemen sampai
pertengahan musim dengan hanya selisih 3 poin. Apakah Atletico Madrid yang
masih memiliki Diego Simeone di ruang ganti akan mengulangi pencapaian juara
pada musim 2013/2014?
Bagi
mereka yang membenci kemapanan kompetisi karena hanya memunculkan juara yang
itu-itu saja kemungkinan akan mengiyakan pertanyaan diatas sembari berdoa bahwa
hal tersebut terealisasi diakhir musim. Atletico memang pantas disebut sebagai
pesaing utama Barcelona menuju titel juara La Liga Spanyol.
Skuad
asuhan Diego Simeone adalah klub yang paling bisa diharapkan dari tiga klub di
4 besar klasemen saat ini untuk menyaingi Barcelona. Dua klub lain yaitu
Sevilla dan Real Madrid rasanya cukup berpuas diri jika diakhir musim nanti
mendapatkan tiket Liga Champions.
Sevilla
di posisi tiga boleh saja hanya berjarak 5 poin dengan Barcelona di puncak
klasemen sampai pergantian tahun 2018 ke 2019, tetapi Jesus Navas dkk bukan
tipikal tim yang konsisten bertarung sampai akhir untuk titel juara La Liga
Spanyol. Seperti yang sudah-sudah, tim seperti Sevilla biasanya terlihat
tangguh untuk ikut berburu gelar juara namun kerap menurun saat kompetisi
memasuki fase krusial di pekan-pekan terakhir.
Tanda-tandanya
sudah terlihat di perjalanan setengah musim ini. Sevilla sudah tiga kali menelan
kekalahan dimana dua kekalahan didapati dari Real Betis dan Getafe, dua tim
yang secara peringkat berada di bawah mereka. Satu kekalahan lagi didapati dari
rival langsung mereka Barcelona dengan skor 2-4.
Bagaimana
dengan Real Madrid? Well, juara
bertahan Liga Champions itu mungkin menyesali keputusan mereka merekrut Julen
Lopetegui. Real Madrid terpuruk dari persaingan ke tangga juara dan membuat
mereka bahkan terlihat tidak lebih baik daripada Atletico Madrid yang konsisten
menempel Barcelona di puncak klasemen.
Pergantian
sosok peracik strategi ke Santiago Solari memang memberikan dampak positif.
Gareth Bale dkk perlahan membaik dan ditandai dengan raihan trofi perdana di
era Solari dalam wujud titel Piala Dunia Antar Klub. Madrid juga masih punya sisa
satu laga yang jika mampu dimaksimalkan akan membuat mereka hanya berjarak 5
poin dari Barcelona.
Lalu
mengapa saya tetap menilai Madrid bukan kompetitor utama Barca dalam perburuan
gelar juara La Liga Spanyol? Jawabannya karena Madrid sudah terlambat beberapa
langkah di belakang Barcelona. Ibarat perlombaan lari, Madrid menemukan ritme
kecepatan lari terbaiknya disaat Barcelona sudah membuat jarak yang tidak mudah
untuk dikejar.
Jangan
lupa, sementara Madrid membaik bersama Solari maka Barcelona juga tetap
konsisten meraih hasil yang baik. Lupakan Madrid, mari kita fokus pada Madrid
yang satu lagi tetapi dengan awalan Atletico. Mampukah Griezmann dkk memenangi
pertarungan dengan Barca dalam berburu gelar juara sampai akhir musim?
Jawaban
saya adalah tidak. Posisi puncak klasemen yang dihuni Barcelona terlalu sulit
untuk dikudeta. Barcelona sudah membuktikan bahwa skuad yang mereka miliki
adalah skuad pemenang. Skuad saat ini masih merupakan skuad minus Neymar namun
perhatikan bagaimana Barcelona tetap menjadi juara Liga Spanyol musim lalu
tanpa Neymar.
Ketiadaan
sosok pengganti Neymar membuat Ernesto Valverde menduetkan Lionel Messi dan
Luis Suarez dalam formasi 4-4-2. Mereka tetap juara tanpa gembar-gembor trio
penyerang seperti Barcelona-Barcelona sebelumnya. Valverde terbukti mampu
memaksimalkan skuad yang dia miliki.
Serunya
lagi, pada musim ini Valverde bisa leluasa menjajal formasi 3 penyerang. Ousmane
Dembele musim ini sudah mendapat hidayah dan
kembali paham bagaimana cara mencetak gol yang benar. Soccerway memperlihatkan pemain Prancis itu sudah mencetak 7 gol
dan 3 assist dalam 11 laga musim ini, jauh meningkat dari hanya 3 gol di musim
lalu.
![]() |
Dembele menemukan ketajamannya musim ini - Photo taken from 20minutes.fr |
Lini
tengah Barca pun makin solid dengan kedatangan Arturo Vidal. Tambahkan pula
kian krusialnya peran Coutinho yang datang pada pertengahan musim lalu dari
Liverpool. Pemain Brazil ini bagus sebagai gelandang di tengah dan namun tetap
bagus saat dijajal sebagai penyerang sayap.
Masih
kurang? Musim ini adalah musim kedua Valverde menangani Barcelona. Jika musim
perdana yang sarat dengan problem adaptasi saja mampu dia lewati dengan
mempersembahkan double winner Copa Del Rey dan La Liga Spanyol maka bisa
bayangkan bagaimana kinerjanya di musim kedua ini?
Lalu
bagaimana dengan Atletico? Catatan terbaik yang bisa jadi acuan bahwa Atletico
tidak akan mampu menyalip Barca di puncak klasemen adalah hasil laga pertama
keduanya musim ini. Menjamu Barcelona di kandang sendiri, Atletico ditahan
imbang 1-1.
Hasil
seri 1-1 berpotensi jadi keuntungan bagi Barcelona dalam hitungan head to head
dengan rival langsung. Apalagi pada laga kedua gantian Barcelona menjamu
Atletico di Camp Nou. Sebagai catatan, Barcelona pada laga pertama musim ini
mengalahkan Sevilla 4-2 dan membantai Real Madrid 5-1. Hal itu tidak terjadi
pada Atletico karena skuad asuhan Simeone hanya seri 0-0 dengan Real Madrid.
Dari
segi jadwal, Barcelona juga tampak diuntungkan daripada Atletico Madrid. Who Scored mencatat usai Antoine
Griezmann dkk bertemu kembali dengan Messi dkk pada 7 April 2019, Atletico akan
bertemu beberapa lawan berat.
Skuad
asuhan Simeone akan bertemu kembali dengan Celta Vigo, satu-satunya tim yang
mengalahkan mereka sejauh ini. Setelahnya Atletico masih punya jadwal melawan
Valencia, Espanyol dan Sevilla, deretan tim yang punya potensi untuk setidaknya
menahan seri Atletico.
Bagaimana
dengan Barcelona? Usai menjamu Atletico, tidak ada lagi lawan kelas berat
seperti Real Madrid dan Sevilla dalam daftar lawan mereka diakhir musim.
Kondisi-kondisi ini sedikit banyak akan memuluskan langkah Barcelona untuk
kembali menjadi juara La Liga Spanyol di tahun 2019.
Kemampuan
Barcelona untuk tetap memuncaki klasemen meski sempat kehilangan Lionel Messi
dalam beberapa laga juga menguatkan ulasan bahwa skuad asuhan Valverde adalah skuad
yang sangat siap menjadi pemenang kembali. Trofi juara La Liga Spanyol masih
akan berada di kota Barcelona usai laga terakhir musim ini.
Post a Comment