Para Pemburu Treble Winner Musim Ini - Edisi Man City
Bagi
Pep Guardiola, memenangkan 3 gelar juara dalam semusim alias treble winner
bukan sebuah pencapaian baru dalam karir kepelatihannya. Mantan arsitek
Barcelona itu meraihnya pada musim 2008/2009 atau musim perdananya menangani
sebuah tim senior. Meski demikian, suara sumbang akan prestasi fenomenalnya itu
tetap bermunculan.
Semuanya
bermula pada komposisi skuad yang dimiliki Barcelona era Guardiola saat meraih
prestasi 3 gelar juara dalam semusim. Barca era Guardiola kala itu berisikan
Lionel Messi, Samuel Eto’o dan Thierry Henry dilini serang, sebuah komposisi
penyerang yang memang kebangetan kalau
hanya bisa juara La Liga Spanyol saja.
![]() |
De Bruyne dkk berburu tiga gelar musim ini - Photo from The Indian Express |
Tambahkan
pula lini tengah mereka yang masih dihuni duet Xaviesta (Xavi Hernandez dan
Andres Iniesta) membuat prestasi memenangkan treble winner memang terasa layak
buat Barcelona kala itu. Pemikiran sederhana yang muncul adalah siapapun
pelatihnya, dengan skuad seperti dan berada pada klub sebesar Barcelona pasti mampu
membuat prestasi treble winner.
Guardiola
kemudian terbukti tidak pernah lagi bisa memenangkan treble winner sampai
kemudian pisah jalan dengan Barcelona. Suara sumbang makin nyaring terdengar
karena saat menangani Bayern Munich yang baru saja memenangkan treble winner
bersama Juup Heynckes, Pep Guardiola tidak pernah mampu membawa raksasa
Bundesliga itu juara Liga Champions.
Wajar
jika kemudian pembicaraan mengenai potensi treble winner bersama Man City musim
ini menjadi terasa istimewa. Ya, istimewa karena Guardiola kini berada di Man
City, klub yang tidak punya riwayat kuat prestasi di kompetisi Eropa.
Transfermarkt mencatat
prestasi terbaik The Citizen di benua
biru adalah saat memenangkan Piala Winners musim 1969/1970 sebagai satu-satunya
trofi juara di Eropa. Oleh karena itu, bisa memenangkan Liga Champions saja
sudah jadi prestasi luar biasa bagi Guardiola di Man City apalagi jika sampai
berstatus treble winner.
Jalan
Guardiola untuk membuat pencapaian bersejarah itu tinggal bertumpu pada kiprah
di Liga Champions. Sergio Aguero dkk sudah mengamankan satu trofi juara dalam
bentuk Piala Liga Inggris dan April nanti jika tidak ada aral melintang sudah
merengkuh trofi kedua yaitu gelar juara Premier League. Dengan demikian,
Guardiola hanya butuh satu trofi lagi untuk memenangkan treble winner yaitu
trofi Liga Champions.
Pada
ajang antar klub Eropa kasta tertinggi itu, Man City sudah berada di fase
perempatfinal dan akan bertemu dengan sesama tim Liga Inggris, Liverpool. The Reds dipastikan menjadi lawan yang
tangguh mengingat inilah tim pertama yang menorehkan kekalahan bagi Man City di
Premier League musim ini. Tim asuhan Jurgen Klopp adalah lawan hebat yang berpotensi
menggagalkan cita-cita Guardiola mengejar trofi ketiga musim ini.
Man
City memang sempat mengalahkan Liverpool pada pertemuan pertama musim ini namun
kekalahan Liverpool saat itu banyak dinilai terjadi karena The Reds hanya bermain dengan 10 pemain usai Sadio Mane mendapatkan
kartu merah. Penilaian tersebut mendapatkan konfirmasi kebenaran saat Man City
dikalahkan Liverpool yang bermain dengan 11 pemain pada pertemuan kedua.
![]() |
Man City diragukan dapat melewati Liverpool di Liga Champions - Photo from The Independent |
Tidak
perlu memikirkan keberadaan Real Madrid, Barcelona atau Bayern Munich di
fase-fase akhir Liga Champions musim ini karena masalah Man City sudah cukup
pelik dengan bertemu Liverpool di perempatfinal. Kami tidak sepenuhnya yakin The Citizen bisa melewati The Reds yang punya riwayat prestasi
lebih bagus di Liga Champions. Rasanya double winner Piala Liga Inggris dan
trofi Premier League sudah cukup bagus bagi musim kedua Guardiola di Man City.
Post a Comment