Menjaga Martial Dan Rashford Agar Tidak Layu Sebelum Berkembang Di MU
Pada
waktu Mourinho mendatangkan Alexis Sanchez ke Old Trafford pada bursa transfer
Januari 2018, banyak yang menilai kehadiran penyerang timnas Cile itu akan
mempengaruhi perkembangan Anthony Martial dan Marcus Rashford di MU. Dua pemain
muda potensial MU tersebut memang sudah kerap dirotasi dalam tiap laga MU.
Kedatangan Sanchez dipercaya akan membuat menit bermain keduanya terancam
semakin berkurang.
![]() |
Martial dan Rashford, 2 pemain muda potensial MU - Photo by Give Me Sport |
Laga
terakhir MU kala menundukkan Crystal Palace 3-2 pada Selasa (6/3/2018) dini
hari WIB memperlihatkan hal tersebut. Mourinho menurunkan trio Sanchez, Lingard
dan Lukaku di lini depan. Adapun Rashford baru turun di babak kedua
menggantikan Scott McTominay. Martial bahkan tidak turun bertarung pada laga
tersebut.
Jauh
sebelum kedatangan Sanchez, Martial sebenarnya sudah mulai mengalami penurunan
jumlah menit bermain sejak kedatangan Mourinho. Soccerway mencatat pada awal kedatangannya di masa kepelatihan
Louis Van Gaal musim 2015/2016, Martial menyelesaikan musim terakhir pelatih
asal Belanda itu dengan raihan 17 gol dalam 49 laga diseluruh ajang.
Kedatangan
Mourinho dimusim berikutnya langsung bikin anjlok kinerjanya. Kebijakan
merotasi Martial dengan Rashford dan juga persaingan dengan Mkhitaryan, Jesse
Lingard dan Juan Mata membuat Martial hanya melesakkan 8 gol diseluruh
kompetisi. Padahal jumlah laga yang dimainkannya tidak berbeda jauh yaitu
sebanyak 42 laga. Kinerja pemuda 22 tahun itu membaik di musim ini dengan sudah
melesakkan 11 gol dalam 38 laga meski kerap dirotasi dengan Rashford. Sayangnya
“kebangkitan” itu terganggu dengan kedatangan Sanchez.
Hal
serupa juga menimpa Marcus Rashford. Sebagai pemain yang juga memulai debut
bersama MU di masa kepelatihan Louis Van Gaal, performa Rashford sebenarnya
makin membaik sejak kedatangan Mourinho. Soccerway
memperlihatkan saat Rashford masih ditangani Van Gaal di musim terakhirnya,
pemuda 20 tahun itu mencetak 8 gol dalam 18 laga. Ketika Mourinho datang musim
lalu, kinerjanya langsung meningkat dengan 11 gol dalam 53 laga.
Musim
ini sebenarnya Rashford memiliki catatan statistik yang terus membaik. Pemain
timnas Inggris itu sudah mencetak 10 gol dalam 39 laga diseluruh kompetisi.
Namun sama halnya seperti Martial, kinerja yang terus membaik tersebut
terhadang lajunya dengan kehadiran Alexis Sanchez.
Tentu
bukan hal yang keliru jika Mourinho terus mendahulukan Sanchez untuk merumput
sebagai 11 pemain awal. Mantan pemain Barcelona dan Arsenal itu dipandang lebih
siap secara pengalaman untuk beraksi di lini depan MU. Masalahnya, kapan
Martial dan Rashford akan menambah pengalaman mereka jika terus saja jadi bahan
rotasi Mourinho?
MU
mesti berhati-hati jika berbicara perihal pemain muda potensial yang gagal
berkembang di MU. Tim tersukses di Liga Inggris itu boleh saja berbangga hati
karena pernah menghasilkan dan mengembangkan pemain-pemain muda bertalenta yang
menjadi bintang sekelas Ryan Giggs, Paul Scholes, Gary Neville, David Beckham
sampai Cristiano Ronaldo, namun catatan manis itu belakangan tidak pernah
muncul lagi dari Old Trafford.
Coba
perhatikan nasib Federico Macheda. Bergabung secara professional dengan MU pada
umur 17 tahun, Macheda mencuri perhatian penggemar sepakbola saat mencetak gol
indah kemenangan 3-2 MU atas Aston Villa pada 5 April 2009. Gol yang
berkelas sekaligus bermakna banyak karena setelah itu wajah Macheda yang masih
berusia 17 tahuh menghiasi pemberitaan media massa.
Setelahnya
Macheda mendapat jatah bermain di Perempat Final Liga Champions saat MU
meladeni Porto dan kemudian mendapatkan menit bermain lagi saat dirinya
mencetak gol ke gawang Sunderland. Itu masa-masa yang indah bagi Macheda karena
setelah itu dirinya tidak pernah benar-benar bisa meledak menjadi bintang di MU
(Macheda kini hanya bermain untuk Novara di Serie B Italia).
Atau
lihatlah bagaimana pemain muda berbakat produk akademi MU, Danny Wellbeck tidak
pernah benar-benar meledak menjadi seorang bintang. Setelah menampilkan
performa menjanjikan di level junior, Wellbeck naik pangkat ke tim senior MU
pada tahun 2008. Apes bagi Wellbeck, saat itu dirinya hanya diproyeksikan
sebagai pelapis Wayne Rooney dan Carlos Tevez.
Menandatangani
kontrak professional bersama MU di umur 17 tahun, Wellbeck kini justru
berseragam Arsenal, rival abadi MU. Daftar pemain muda potensial yang gagal
berkembang menjadi bintang yang sebenarnya di MU tidak berhenti sampai disitu. Javier
Chicharito Hernandez adalah contoh lainnya
Meski bergabung dengan MU pada tahun 2010 saat berumur 22 tahun atau jauh lebih "berumur" daripada Macheda dan Wellbeck, Chicharito saat itu dipandang sebagai salahsatu talenta muda berbakat dari benua Amerika. Performa awalnya pun menjanjikan lewat sebuah gol debut dalam kemenangan 3-1 MU atau Chelsea dalam Community Shield 2010.
Meski bergabung dengan MU pada tahun 2010 saat berumur 22 tahun atau jauh lebih "berumur" daripada Macheda dan Wellbeck, Chicharito saat itu dipandang sebagai salahsatu talenta muda berbakat dari benua Amerika. Performa awalnya pun menjanjikan lewat sebuah gol debut dalam kemenangan 3-1 MU atau Chelsea dalam Community Shield 2010.
Episode
selanjutnya tidak berjalan sesuai harapan, Chicharito tidak kunjung mendapatkan
tempat utama di starter eleven dan lebih sering beraksi dari bangku cadangan.
Entah apes atau tidak, saking seringnya Chicharito beraksi dari bangku
cadangan, dirinya sempat disamakan dengan legenda MU, Ole Gunnar Solkjaer
sebagai pemain spesialis cadangan.
Yah, Chicharito bukanlah striker utama di MU, dirinya hanyalah seorang Super Sub selama bertahun-tahun di Old Trafford. Wajar jika kemudian Sang Super Sub itu hengkang dari MU ke Bayer Leverkusen dan saat ini berada di Liga Inggris untuk membela West Ham United.
Yah, Chicharito bukanlah striker utama di MU, dirinya hanyalah seorang Super Sub selama bertahun-tahun di Old Trafford. Wajar jika kemudian Sang Super Sub itu hengkang dari MU ke Bayer Leverkusen dan saat ini berada di Liga Inggris untuk membela West Ham United.
![]() |
Rashford dan Martial jangan sampai layu sebelum berkembang - Photo by Blame Football |
Nah,
dengan kondisi yang menimpa Martial dan Rashford, MU sebaiknya berhati-hati dan
terus menjaga dua anak muda berbakat tersebut agar benar-benar berkembang
menjadi seorang bintang yang sesungguhnya nanti. Federico Macheda, Danny
Wellbeck dan Chicharito adalah contoh bagaimana potensi pemain muda MU tidak
sanggup mengubah status dari seorang pemain potensial menjadi seorang bintang
yang sebenarnya.
Benang
merah kegagalan ketiga nama diatas menjadi bintang sepakbola yang sesungguhnya
adalah pada kesempatan bermain yang diperoleh. Macheda lebih banyak menjalani
masa peminjaman di klub lain sedangkan Wellbeck dan Chicharito lebih
banyak menjadi pelapis Rooney. MU
tentu tidak berharap Martial dan Rashford mengikuti jejak Macheda, Wellbeck dan
Chicharito yang tidak kunjung tumbuh menjadi bintang besar.
MU pastinya lebih mengharapkan Martial dan Rashfrord menapaktilas perjalanan Cristiano Ronaldo yang tumbuh berkembang dari seorang pemain muda potensial menjadi pemain terbaik dunia atau mengikuti jejak Wayne Rooney yang tumbuh berkembang dari seorang remaja belasan tahun menjadi seorang kapten MU dan timnas Inggris sekaligus menjadi pemegang status pencetak gol terbanyak sepanjang masa MU.
MU pastinya lebih mengharapkan Martial dan Rashfrord menapaktilas perjalanan Cristiano Ronaldo yang tumbuh berkembang dari seorang pemain muda potensial menjadi pemain terbaik dunia atau mengikuti jejak Wayne Rooney yang tumbuh berkembang dari seorang remaja belasan tahun menjadi seorang kapten MU dan timnas Inggris sekaligus menjadi pemegang status pencetak gol terbanyak sepanjang masa MU.
Post a Comment