Malam Yang Buruk Di Old Trafford
Jose
Mourinho berdiri di tepi lapangan dengan
wajah tegang yang menyiratkan kecewa, marah dan kesal. Laga MU melawan
Sevilla saat itu sudah memasuki menit ke 80 dan MU sudah tertinggal 2-0. Pria Portugal
itu sadar bahwa anak asuhnya butuh keajaiban untuk mencetak 3 gol dalam sisa
waktu 10 menit sambil berharap wasit memberikan waktu injury time yang panjang.
![]() |
MU ditaklukkan Sevilla - Photo from BBC |
Harapan
kemudian muncul ketika Romelu Lukaku menjebol gawang Sevilla di menit ke 84.
Skor 1-2 dan MU masih tertinggal 2 gol untuk lolos dari hadangan tim asuhan
Montella. Mourinho lantas meradang ketika mendapati wasit hanya memberikan
waktu injury time selama 4 menit. Sulit bahkan bisa dikatakan mustahil untuk
membalikkan keadaan dalam waktu hanya 4 menit.
MU
pada akhirnya memang kalah 1-2 dan tersingkir di babak 16 besar Liga Champions
dari Sevilla. Sebuah hasil yang mengejutkan sekaligus menyakitkan. Bagaimana
tidak, MU sesungguhnya tampak sangat siap melakoni laga ini jika dibandingkan
dengan Sevilla.
Romelu
Lukaku dkk menginjakkan kaki di rumput lapangan Old Trafford dengan optimisme
tinggi berkat hasil 3 kemenangan beruntun dalam 3 laga terakhir di Liga
Inggris. Tidak tanggung-tanggung, MU mengalahkan Chelsea dan Liverpool dalam 3
laga terakhir tersebut. Sebaliknya Sevilla justru menelan kekalahan 0-2 dari
Valencia jelang kunjungan ke markas MU.
Namun
pada akhirnya fans MU mungkin lebih memilih kalah dari Chelsea dan Liverpool
asalkan bisa melewati hadangan Sevilla. Ya, Liga Champions adalah prestise yang
masih bisa mereka kejar di sisa musim (lupakan FA Cup) sehingga laga melawan
Sevilla justru menjadi laga terpenting mereka di bulan Maret ini.
Apalagi
sebenarnya MU tidak berada dalam posisi bagus dengan hasil leg pertama yang
berakhir imbang 0-0. Hasil tersebut sejatinya sangat mengancam karena satu gol
dari Sevilla di Old Trafford akan bermakna kewajiban dua gol yang harus
disarangkan punggawa MU.
Dan
itulah yang terjadi. Masuknya Wissam Ben Yedder pada menit ke 72 jadi awal
malapetaka bagi MU. Hanya dua menit setelahnya, pemain pengganti tersebut
mencetak gol pertama Sevilla usai lolos ke kotak penalti MU dan melepaskan
tembakan yang gagal diblok Eric Bailly dan gagal ditepis De Gea.
Kepanikan
jelas terlihat melanda skuad MU usai gol pertama itu. Mereka sadar bahwa
kewajiban mencetak dua gol itu akhirnya muncul juga dan mereka tidak punya
waktu banyak. Tiga menit usai gol Yedder, Mourinho merespon dengan memasukkan
Anthony Martial dan Juan Mata untuk menarik keluar Jesse Lingard dan Antonio
Valencia.
Apesnya,
hanya semenit kemudian MU kembali kebobolan lewat sebuah gol yang tampak
terlalu mudah terjadi. Berawal dari tendangan sudut, bola sebenarnya tidak
meluncur deras ke David De Gea tetapi entah kenapa kiper asal Spanyol itu salah
bereaksi dengan mencoba menepis bola ke atas. Makin parah karena tepisan
tersebut terlalu lemah dan malah masuk ke gawang sendiri.
![]() |
David De Gea membuat blunder pada gol kedua Sevilla - Photo from Naijascrib |
Sejak
gol kedua itu bisa dikatakan MU sudah tamat. Statistik yang dicatatkan Who Scored pun tidak berbohong.
Penguasaan bola MU yang hanya unggul tipis sebesar 51.2 persen memperlihatkan
kegagalan tim asuhan Mourinho menekan lawan mereka. Alexis Sanchez dkk juga
mencatatkan akurasi umpan yang rendah sebesar 78 persen, kalah dari Sevilla
yang memiliki akurasi umpan sebesar 81 persen.
Imbas
dari itu semua membuat MU hanya melesakkan total 17 shoot, kalah dari Sevilla
yang melepaskan 21 shoot. Tim asuhan Montella juga lebih mampu memberikan
ancaman dimana 6 tembakan tepat mengarah pada sasaran dan hanya 3 ancaman dari
MU yang berhasil memaksa Sergio Rico di bawah mistar gawang Sevilla bekerja
keras.
MU
memang pantas kalah dengan penampilan seperti itu. Mourinho mungkin ingin menukar
kemenangan atas Chelsea dan Liverpool dengan buruknya penampilan anak asuhnya
dihadapan Sevilla. MU tampil buruk justru dimomen paling penting mereka musim
ini. Sayang sekali.
Post a Comment