Gattuso, Guru Killer Yang Berhasil Membangkitkan Milan
“Saya
tahu tidak semua orang menyukai saya, tapi saya tahu apa yang bisa saya berikan
pada tim”. Bayangkan jika ucapan itu keluar dari seorang atasan baru di kantor
anda. Itulah ucapan yang meluncur dari seorang Gennaro Gattuso seperti dilansir
dari Reuters saat menanggapi
penunjukannya sebagai manager baru AC Milan.
![]() |
Gattuso berhasil membangkitkan Milan - Photo by ESPN FC |
Mungkin
anda langsung berpikir “Gila nih orang”. Ya, ini bukan kata sambutan biasa.
Kata-kata yang keluar dari Gattuso memperlihatkan seperti apa dirinya nanti sebagai
seorang Manager Milan. Karakternya yang dikenal meledak-ledak semasa menjadi
pemain dianggap masih terus terbawa ketika dirinya kini menjadi orang yang
bertugas mengatur tim.
“Agresi dan kemarahan masih ada tapi saya sudah mengikuti kursus kepelatihan” lanjut Gattuso masih dilansir dari Reuters. Well, Bonucci dkk mungkin banyak-banyak berdoa agar dalam kursus kepelatihan yang diikuti Gattuso terdapat materi Anger Management atau pelajaran tentang bagaimana mengendalikan emosi.
“Agresi dan kemarahan masih ada tapi saya sudah mengikuti kursus kepelatihan” lanjut Gattuso masih dilansir dari Reuters. Well, Bonucci dkk mungkin banyak-banyak berdoa agar dalam kursus kepelatihan yang diikuti Gattuso terdapat materi Anger Management atau pelajaran tentang bagaimana mengendalikan emosi.
Gaya
kepelatihan Gattuso memang tidak bisa dilepaskan dari rekam jejaknya sebagai
pemain yang memerankan gelandang bertahan. Gaya bermainnya tidak kenal
kompromi, selalu siap untuk jatuh bangun memenangkan pertarungan di lini tengah
bahkan kalau perlu menyeruduk lawan layaknya badak. Tidak hanya saat bertarung
di lini tengah, gaya yang meledak-ledak membuatnya tidak segan-segan
berkonfrontasi dengan lawan atau wasit.
Kalau
anda ingin tahu bagaimana rasanya dilatih Gattuso maka simak apa komentar Paulo
Dybala, penyerang Juventus yang pernah menjadi anak asuh Gattuso di Palermo.
“Suatu hari dalam latihan, Gattuso menendangku cuma untuk mengajari bagaimana
caranya mempertahankan diri” ujar Dybala seperti dilansir dari El Pais.
Begitulah
gaya Gattuso. Jangan buru-buru berpikir negatif. Tindakan tersebut ternyata
dilakukan Gattuso untuk membentuk Paulo Dybala yang saat itu masih berusia 19
tahun agar bisa beradaptasi dengan kerasnya permainan fisik di sepakbola
Italia.
Cara itu rupanya terbukti ampuh sebagaimana Dybala sendiri mengakuinya. “Gattuso membantuku berkembang karena dia salahsatu orang yang mau menendangku” ujar Dybala sebagaimana dilansir dari El Pais sembari mengakui bahwa pelajaran dari Gattuso menjadi salahsatu pelajaran penting dalam karirnya.
Cara itu rupanya terbukti ampuh sebagaimana Dybala sendiri mengakuinya. “Gattuso membantuku berkembang karena dia salahsatu orang yang mau menendangku” ujar Dybala sebagaimana dilansir dari El Pais sembari mengakui bahwa pelajaran dari Gattuso menjadi salahsatu pelajaran penting dalam karirnya.
AC
Milan yang sejatinya memiliki skuad bagus namun tampil sangat melempem mungkin
butuh sosok keras seperti Gattuso. Ibarat sebuah kelas SMU yang dihuni
anak-anak pintar dan berbakat namun tidak disiplin sehingga kepintaran dan
bakatnya gagal dimaksimalkan, kehadiran “guru killer” seperti Gattuso bisa jadi
akan mengubah atmosfer dan menyuntikkan motivasi baru untuk berjuang meraih
kesuksesan.
Hal ini diamini oleh Massimo Ambrosini, mantan kapten AC Milan sekaligus pemain yang pernah berjuang bersama Gattuso di lini tengah Milan. “Klub mengambil kebijakan yang berani dengan menunjuk Gattuso. Dalam berbagai kasus, kharisma dan karakter bisa banyak berpengaruh dan Gattuso bisa melakukan itu di tim” ujar Ambrosini menunjukkan dukungannya pada keputusan Milan menunjuk Gattuso.
Ya, AC Milan butuh pelatih dengan karakter keras dan meledak-ledak seperti Gattuso. Dengan Gattuso, Milanisti yang gemas dengan pemain Milan yang tidak mampu menunjukkan kehebatan bermain di bawah asuhan Montella kini memiliki Gattuso sebagai perpanjangan tangan untuk “menjitak” model pemain seperti itu.
Hal ini diamini oleh Massimo Ambrosini, mantan kapten AC Milan sekaligus pemain yang pernah berjuang bersama Gattuso di lini tengah Milan. “Klub mengambil kebijakan yang berani dengan menunjuk Gattuso. Dalam berbagai kasus, kharisma dan karakter bisa banyak berpengaruh dan Gattuso bisa melakukan itu di tim” ujar Ambrosini menunjukkan dukungannya pada keputusan Milan menunjuk Gattuso.
Ya, AC Milan butuh pelatih dengan karakter keras dan meledak-ledak seperti Gattuso. Dengan Gattuso, Milanisti yang gemas dengan pemain Milan yang tidak mampu menunjukkan kehebatan bermain di bawah asuhan Montella kini memiliki Gattuso sebagai perpanjangan tangan untuk “menjitak” model pemain seperti itu.
“Skuad
Milan saat ini memiliki kewarganergaraan berbeda dan rata-rata usianya 21 tahun. Mereka akan melewati waktu yang
tidak mudah tapi saya yakin semua akan berjalan dengan baik” ujar Gattuso
seperti dilansir dari Football Italia.
![]() |
Gattuso disegani pemain Milan - Photo by Wix Sports |
Kata-kata
Gattuso “Mereka akan melewati waktu yang tidak mudah” kini mulai membuahkan
hasil. Milan belum terkalahkan dalam 13 laga terakhir mereka dan sudah
melangkah ke final Coppa Italia. Gattuso yang tadinya diragukan ternyata
berhasil membuktikan bahwa dirinya adalah sosok yang tepat untuk melatih AC
Milan.
“Sejak
Gattuso datang, kami berubah sepenuhnya. Sebuah tim sesungguhnya telah
dibentuk. Kami dalam kondisi yang lebih baik berkat Gattuso” ujar kapten Milan Leonardo
Bonucci dilansir dari Football Italia.
“Gattuso
memberikan kami sebuah mentalitas, rasa terikat dan kebugaran yang sebelumnya
tidak kami miliki” lanjut Bonucci menjelaskan perubahan yang dilakukan Gattuso
pada Milan.”Kami sekarang bekerja sebagai sebuah tim” tegas Bonucci. Guru
killer yang ditakuti itu berhasil menjadikan sebuah kelas berisikan siswa hebat
seperti Milan menunjukkan potensi sebenarnya.
Post a Comment