Tiga Faktor Yang Membuat Marko Simic Langsung Tajam Bersama Persija
Simic
lagi Simic lagi. Penyerang anyar Persija asal Kroasia kembali menjadi bintang
atas kemenangan tim Macan Kemayoran di ajang pra musim Piala Presiden. Setelah
menyumbangkan 9 gol untuk membawa Persija mentas di partai final Piala
Presiden, kontribusi Simic ternyata belum berakhir. Pemain berusia 30 tahun itu
bikin 2 gol dalam kemenangan telak 3-0 Persija atas Bali United di partai puncak
ajang pra musim “rasa kompetisi beneran” tersebut.
![]() |
Simic merayakan gol untuk Persija - Photo by Sumber Berita |
Dengan
dua gol yang disumbangkan Simic, total pemain bernomor punggung 9 itu sudah
melesakkan 11 gol sepanjang gelaran Piala Presiden, ajang perdana tempatnya
beraksi sebagai penyerang anyar Persija. Secara keseluruhan, Simic mencetak 11
gol dari 7 laga. Wow! Catatan yang sangat produktif sebagai seorang striker.
Apa
yang membuat Marko Simic bisa langsung nyetel
dan bermain tokcer di lini depan
Persija? Kami melihat setidaknya ada tiga faktor yang mendukung hal itu terjadi
:
Sudah Mengenal Sepakbola Asia
Tenggara
Bermain
di Indonesia bukan pengalaman perdana Simic merasakan atmosfer sepakbola di
Asia Tenggara. Transfermarkt memperlihatkan
Simic sudah berkenalan dengan sepakbola di kawasan ini sejak 2015 atau saat
dirinya memperkuat Becamex Binh Duong, Dong Thap dan Long An yang bermain di
Liga Vietnam.
Berada
di Vietnam sampai tahun 2016, pada tahun 2017 Simic merasakan kompetisi sepakbola
di Malaysia kala memperkuat Negeri Sembilan dan Melaka United. Performanya pun
semakin meningkat seiring pemahamannya akan sepakbola Asia Tenggara. Jika di
Vietnam Simic memainkan total 25 laga untuk menghasilkan 11 gol maka di
Malaysia dirinya semakin tajam dengan lesakan 21 gol dalam 34 laga. Tidak heran
jika bersama Persija di Indonesia Simic tidak kesulitan untuk beradaptasi.
Punya Pengalaman Tingkat Dunia
Rekam
jejak Marko Simic yang pernah berada satu tim dengan bintang sepakbola dunia
asal Kroasia tampaknya ikut membentuk profilnya sebagai seorang pemain hebat.
Simic memang dicatat Transfermarkt
pernah memperkuat tim Kroasia U-21 yang berisikan pemain-pemain muda potensial
asal Kroasia yang kini melanglang buana di klub-klub elit Eropa.
![]() |
Simic berdiskusi dengan pelatih Persija - Photo by Liputan 6 |
Sebut
saja nama Dejan Lovren yang kini membela Liverpool, Ivan Perisic yang saat ini
memperkuat Inter Milan sampai Ivan Rakitic yang jadi bagian dari lini tengah
raksasa La Liga Spanyol Barcelona. Bersama tiga bintang sepakbola dunia itu,
Marko Simic turun berlaga dalam kualifikasi Piala Eropa U21. Mau tahu siapa
lawan mereka saat itu? Spanyol!
Yap,
Marko Simic dkk berlaga melawan Spanyol U21 yang saat itu ditangani Luis Milla,
yang kini menjabat sebagai pelatih timnas Indonesia. Turun melawan tim yang
berisikan Juan Mata, Thiago Alcantara, David De Gea dan Cesar Azpilicueta,
Kroasia U21 kalah dengan skor 1-2 dan 0-3 dalam dua pertemuan home and away.
Meski
kalah, tetapi kisah Marko Simic yang pernah merasakan sensasi berada dalam tim
yang berisikan Lovren, Perisic dan Rakitic melawan Juan Mata dkk niscaya
menggoreskan pengalaman berharga yang menjadikannya sebagai penyerang hebat.
Pengalaman yang kini berguna untuk Persija Jakarta.
Gaya Bermain Simic Belum Begitu
Dikenal
Meski
sudah malang melintang di Asia Tenggara sejak 2015, baru pada akhir Desember
2017 Simic bersentuhan dengan sepakbola Indonesia lewat tangan Persija. Faktor
ini membuat gaya bermainnya di lini depan tim Macan Kemayoran belum begitu dikenal
oleh bek-bek di Indonesia, dalam hal ini bek-bek kontestan Piala Presiden 2018.
Kondisi
ini menjadi keuntungan tersendiri bagi Simic karena pergerakannya menjadi lebih
mulus di lini depan dan membuatnya mudah saja menjebol gawang lawan-lawan Persija.
Kondisi yang kemungkinan besar sudah tidak dimilikinya lagi setelah ajang Piala
Presiden karena bek-bek klub di Indonesia sudah pasang kewaspadaan yang ekstra
akan dirinya.
Inilah
yang dinanti-nantikan fans Persija. Apakah ketajaman Simic masih akan terus
berlanjut mengingat dengan aksi unjuk diri yang sukses besar di Piala Presiden akan
membuat klub-klub kontestan Liga 1 memberikan perhatian ekstra padanya. Bagaimana
seorang Ilija Spasojevic yang sangat tajam di Liga 1 namun tidak bisa berbuat
banyak di Piala Presiden mungkin menjadi contoh bagaimana klub-klub Indonesia
bisa cepat mempelajari bagaimana cara meredam penyerang hebat. Menarik
menantikan aksi Simic di Liga 1 Indonesia nanti.
Post a Comment