Melihat Duet Legendaris Maldini Nesta "Reborn" Pada Bonucci Romagnoli
Sudah
12 laga beruntun AC Milan menjalani laga tanpa kalah. Komentar yang menyebutkan
AC Milan sesungguhnya telah lahir di tangan Gattuso rasanya kini sah-sah saja
untuk diiyakan. Apalagi Milan baru saja melewati laga ke 12 dengan menaklukkan
2-0 klub tangguh AS Roma di Stadion Olimpico.
![]() |
Bonucci Romagnoli, duet tangguh di pertahanan Milan - Photo by Bongdaplus |
Fakta
bahwa kemenangan di kandang Roma jadi yang pertama sejak 2011 seperti yang
dicatat Opta adalah sebuah prestasi
tersendiri. Kali terakhir Milan menang di markas Serigala Ibukota adalah pada
Oktober 2011.
Hasil
berupa kemenangan 2-0 atas AS Roma pada laga Senin (26/2/2018) dini hari WIB tidak
hanya mengkonfirmasi bahwa rentetan laga tanpa kalah bukan sebuah kebetulan
semata tetapi juga menegaskan perbaikan siginifikan yang sudah dilakukan
Gattuso pada Milan.
Salah
satu perbaikan yang paling mencolok terlihat dari Milan versi Gattuso adalah pada
kinerja pertahanan mereka. Who Scored memperlihatkan
dalam 12 laga tanpa kalah, Milan mencatatkan 8 clean sheet termasuk 5 laga
beruntun tidak kebobolan sama sekali.
Catatan
ini bertolak belakang dengan 6 laga awal saat Gattuso baru menangani Milan. Saat
itu Bonucci dkk melalui 6 laga dengan hanya mencatat 1 saja laga tanpa kebobolan.
Sisanya, Milan kebobolan sampai 10 gol dalam 5 laga.
Perbaikan
signifikan langsung terlihat jika membandingkan saat ini Milan hanya kebobolan
4 gol dalam 12 laga. Pantas kiranya jika Gattuso memuji kinerja bek-bek Milan
yang terus membaik. “Saya ingin memuji lini pertahanan karena kami selalu
bergerak di momen yang tepat dan padu. Saya sangat senang” ujar mantan
gelandang bertahan Milan itu dilansir dari Football
Italia.
Adalah
duet Leonardo Bonucci dan Alessio Romagnoli di jantung pertahanan Milan yang
bertanggung jawab menjadikan Milan begitu sulit ditembus lawan-lawan mereka saat
ini. Keduanya niscaya mengingatkan Gennaro Gattuso pada kompatriotnya di lini
pertahanan The Dream Team Milan era Carlo Ancelotti yang memiliki duet Paolo
Maldini dan Alessandro Nesta di depan kiper.
Sama-sama
menerapkan formasi 4 pemain bertahan di belakang, duet Maldini Nesta tidak
tergantikan saat Milan memenangkan dua trofi Liga Champions dan satu scudetto
Serie A. Pemain pada posisi bek sayap kanan dan kiri boleh berganti dari Cafu,
Kaladze, Serginho, Pancaro, Zambrotta, Jankulovski sampai Massimo Oddo tetapi
sentral pertahanan tetapi menjadi tanggung jawab Maldini dan Nesta.
Pada
masa itu, bersatunya Maldini dan Nesta untuk berduet di jantung pertahanan
Milan memang menjadi kabar buruk bagi penyerang-penyerang lawan Rossoneri. Status Nesta sebagai bek muda
hebat yang sempat menjadi ikon Lazio membuat duetnya dengan bek senior pengalaman
seperti Maldini bak menyatukan dua keping puzzle yang lama terpisah.
![]() |
Maldini dan Nesta, duet legendaris pertahanan Milan - Photo by Koreatimes |
Pun
demikian dengan duet Bonucci dan Romagnoli yang dimiliki Milan era Gattuso saat
ini. Julukan sebagai titisan Alessandro Nesta yang melekat pada Alessio
Romagnoli sejalan dengan profilnya sebagai bek muda hebat yang disebut-sebut
sebagai bek masa depan timnas Italia ketika baru bergabung ke Milan.
Kedatangan
Leonardo Bonucci di San Siro pada awal musim 2017/2018 bak menghadirkan sosok
bek tangguh yang berpengalaman seperti Paolo Maldini di jantung pertahanan
Milan. Dan dengan Romagnoli sudah berada disana sebelumnya maka terlahirlah
kembali duet Maldini Nesta dalam diri Bonucci dan Romagnoli.
Seperti
halnya duet Maldini dan Nesta, posisi di bek sayap kanan dan kiri boleh
berotasi dari Calabria, Abate, Rodriguez sampai Conti, tetapi jantung
pertahanan menjadi milik duet Bonucci Romagnoli. Setidaknya demikian yang terlihat
dalam komposisi skuad Milan akhir-akhir ini.
Eksperimen
gagal Montella yang memainkan formasi 3 bek demi mengakomodasi Bonucci,
Musacchio dan Romagnoli menjadi pelajaran berharga bagi Gattuso. Alih-alih memainkan
formasi 3 bek, Gattuso menurunkan 4 pemain bertahan dalam formasi 4-3-3 dimana
duet Bonucci Romagnoli menjadi pilihan Gattuso di jantung pertahanan.
Pilihan
yang tepat karena lini pertahanan Milan kini begitu sulit ditembus lawan.
Gattuso niscaya bernostalgia di pinggir lapangan tiap kali melihat Bonucci dan
Romagnoli berjibaku mengamankan lini belakang Milan. Sebuah pemandangan yang
dulu pernah disaksikannya dari tengah lapangan ketika dirinya menyaksikan
Maldini dan Nesta bahu membahu di jantung pertahanan Milan.
Post a Comment