Ketika Istri Angel Di Maria Lebih Paham Taktik PSG Daripada Unai Emery
Menjadi pelatih tim
raksasa Prancis seperti PSG yang tengah membangun kejayaan di Eropa dengan
mendatangkan pemain-pemain hebat tampaknya menjadi tantangan terbesar bagi
seorang Unai Emery. Bayangkan saja seorang pelatih yang terbiasa menangani klub
sekelas Sevilla lalu beranjak menangani tim yang berisikan Cavani, Neymar, Dani
Alves, Angel Di Maria, Thiago Silva, Marco Verratti sampai Kylian Mbappe. Kami tidak sebutkan semuanya saking
banyaknya pemain bagus berkumpul di PSG
![]() |
Angel Di Maria saat diberikan arahan oleh Unai Emery - Photo by lequipe.fr |
Kemenangan menjadi hal
yang biasa berkat modal skuad yang memang punya kualitas bagus. Sebaliknya jika
kalah, bahkan ketika kalah dari tim yang (mungkin) lebih hebat tetap saja tidak
mencegah kritik berdatangan. Okelah jika kritik datang dari fans, media bahkan
pemain namun bagaimana jika kritik justru datang dari istri pemain?
Inilah yang menimpa
Unai Emery usai PSG dikalahkan Real Madrid 1-3 dalam leg pertama babak 16 besar
Liga Champions. Adalah istri Angel Di Maria yang mengkritik pilihan taktik
Emery karena tidak memainkan suaminya dalam laga melawan Real Madrid. “Usaha,
latihan ekstra, gol dan assist = bangku cadangan dan mereka bilang satu-satunya
yang tidak mengerti bola adalah istri pemain. Ayolah Paris” ujar Jorgelina
Cardoso, istri Angel Di Maria pada Instastory Instagramnya @jorgelinacardoso26 dilansir
dari 101greatgoals (15/2/2018).
Kritikan sang istri
cukup beralasan karena Angel Di Maria adalah mantan pemain Madrid sehingga
diharapkan cukup paham gaya main beberapa punggawa Madrid yang pada akhirnya
bisa membantu PSG lebih baik di laga tersebut. Apalagi Who Scored mencatat pemain Argentina itu sebenarnya sedang on fire
dengan melesakkan 4 gol dalam 5 penampilan terakhir.
Lebih lanjut Who Scored memperlihatkan Angel Di Maria
sebagai pemain tersubur PSG di Ligue 1 Prancis setelah trio Cavani Neymar dan
Mbappe. Catatannya dalam memberikan assist juga termasuk yang sangat
berkontribusi dengan jumlah 5 assist, hanya kalah dari Neymar dan Mbappe.
Dengan catatan teknis seperti ini memang wajar jika keputusan Emery menahan Di
Maria di bangku cadangan dipertanyakan.
Konyolnya lagi, Emery
justru menggantikan Cavani dengan Thomas Meunier di menit ke 66 saat kedua tim
masih berimbang 1-1. Ketika tertinggal 1-2, Emery juga memilih memainkan Julian
Draxler menggantikan Lo Celso. Pergantian pemain ketiga bahkan tidak dilakukan
Emery dan menyia-nyiakan Angel Di Maria di bangku cadangan. Ini jadinya
berandai-andai tetapi dengan memasukkan Angel Di Maria, PSG mungkin bisa saja
meraih hasil lebih baik daripada kekalahan telak 1-3.
![]() |
Strategi Unai Emery dipertanyakan saat melawan Madrid - Photo by fourfourtwo.com |
Kecepatan dan
eksplositas Di Maria di sisi sayap kanan PSG seharusnya bisa dimanfaatkan Emery
untuk meredam agresivitas sayap kiri Madrid yang dikomandoi Marcelo dari lini
belakang. Sayap kiri Madrid menjadi asal muasal tiga gol El Real ke gawang PSG. Satu berupa pergerakan Toni Kroos yang lalu
dijatuhkan dalam kotak penalti dan dua lainnya berupa umpan silang mendatar
dari Marco Asensio yang salahsatunya dikonversi jadi gol oleh Marcelo. Squawka bahkan mencatat Marcelo adalah
pemain dengan rating tertinggi Madrid pada laga itu bersama Ronaldo.
Keputusan menahan Di
Maria bisa jadi merupakan blunder taktik Emery dalam laga tersebut. Wajar jika
kemudian kekalahan PSG 1-3 membuka celah bagi siapapun untuk mengkritik Emery
termasuk istri Angel Di Maria. Dan kami
dalam hal ini setuju dengan kritik dari Jorgelina Cardoso.
Post a Comment