Fakta. Soal Pengkhianatan Membelot Ke Real Madrid, Pemain Barcelona Jagonya
Ada
satu hal yang kerap diangkat tiap kali laga El Classico Real Madrid melawan
Barcelona akan berlangsung. Bukan, bukan. Ini bukan soal rivalitas Cristiano
Ronaldo dan Lionel Messi. Anda bisa baca soal itu sampai bosan di tulisan
lainnya saking banyaknya yang mengulas hal tersebut. Lagipula keduanya kini sudah berada di liga yang berbeda. Hal yang akan diulas
disini perihal perpindahan pemain antar Real Madrid dan Barcelona.
![]() |
Luis Figo saat berkostum Barcelona - Photo by goal.com |
Lho
bukannya hal ini juga sudah jamak dibahas di beberapa tulisan? Benar, tapi
pernahkah anda mencoba melihat dari satu sudut pandang bahwa perpindahan pemain
antara kedua klub sering dilabeli dengan sebutan pengkhianatan dan fakta
sejarah menuliskan soal pengkhianatan ini Barcelona adalah jagonya.
Maaf
fans Barca, jangan keburu emosi, ikuti dulu sampai tuntas. Sebelum anda
meneruskan membaca tulisan ini, saya sarankan anda para penggemar Barcelona
mengecek kembali apakah anda memiliki kebesaran hati dan kelapangan jiwa
menerima kenyataan di depan mata. Dari judulnya saja tulisan ini sudah jelas
akan membuka fakta betapa pemain-pemain Barcelona sangat tega melakukan
pengkhianatan.
Sepanjang
sejarahnya, sudah banyak terjadi perpindahan pemain Barcelona ke Real Madrid
atau sebaliknya dari Santiago Bernabeu menuju ke Nou Camp. Transfer pemain
antar kedua klub sejatinya bukan hal yang salah tetapi mengingat rivalitas yang
sedemikian ketat dan mengakar, ada semacam aturan tidak tertulis bahwa pemain
Barcelona atau Real Madrid boleh pindah ke klub mana saja tapi mbokya jangan ke klub yang ono
(Barcelona atau Real Madrid maksudnya). Berani melakukan itu? Maka siap-siapkah
dilabeli cap sebagai pengkhianat.
Nah
soal ini, mau tidak mau dan ikhlas tidak ikhlas, pemain Barcelona adalah
jagonya berkhianat meninggalkan ruang ganti di Nou Camp untuk mengenakan kostum
putih-putih di Santiago Bernabeu. Tidak percaya? Percaya deh. Ini bukan soal
berapa jumlah pemain yang hijrah dari Barca ke El Real atau sebaliknya tapi ini
soal seberapa kuat profil pemain yang melakukan pengkhianatan tersebut. Pemain
bintang yang memutuskan berpindah ke lain hati dan membiarkan klub lamanya
merasakan pupus (kalimat yang terakhir
ini terinspirasi lagu “Tak Bisa Ke Lain Hati” Kla Project dan “Pupus” Dewa 19)
Kepindahan
pemain dengan profil kuat dari Real Madrid ke Barcelona melibatkan nama Luis
Enrique dan (tiba-tiba hening). Ya,
siapa lagi pemain Real Madrid dengan reputasi kuat yang memutuskan pindah
Barcelona? Luis Enrique adalah satu-satunya “nama besar” dalam daftar
pengkhianat dari kubu Real Madrid. Lima musim memperkuat El Real, Enrique dicatat
Transfermarkt mempersembahkan 1 gelar
La Liga, 1 gelar Copa Del Rey dan 1 gelar Piala Super Spanyol. Pada musim panas
1996, Enrique membuat publik terhenyak dengan keputusah hijrah ke rival Madrid,
Barcelona.
Keputusan
yang tepat karena bersama Barcelona Enrique meraih gelar juara lebih banyak
lewat raihan 2 gelar La Liga, 2 Copa Del Rey, 1 Piala Super Spanyol, 1 Piala
Winner dan 1 Piala Super Eropa. Alhasil Enrique menjadi lebih lekat sebagai
legenda Barcelona sampai kemudian menjadi salahsatu pelatih sukses klub itu. Nama
Luis Enrique akan selalu jadi nama yang diajukan fans Barca jika sudah
berbicara soal siapa mengkhianati siapa.
Ada
nama lain tapi tidak ada nama yang sekuat Luis Enrique profilnya. Kalau anda
menyebutkan nama Samuel Eto’o maka anda mungkin sudah sangat putus asa mencari
nama-nama pengkhianat dari kubu Real Madrid karena pemain ini bukan profil kuat
dalam tim Madrid. Penyerang asal Kamerun yang sukses besar saat berseragam
Barcelona itu adalah pemain “buangan” Madrid yang hanya 7 kali merumput dengan
kostum putih-putih El Real.
Sebaliknya,
tidak sulit untuk mencari nama-nama pemain Barcelona yang berkhianat
meninggalkan Barcelona dan hijrah ke Real Madrid. Sebut saja nama-nama besar
seperti Bernd Schuster, Michael Laudrup sampai yang paling bikin heboh, Luis
Figo. Kepindahan pemain-pemain ini sukses bikin gempar dunia persilatan eh
maksudnya dunia sepakbola. Jika Enrique meninggalkan jejak 3 gelar untuk Madrid
sebelum hijrah ke Barca maka pemain-pemain ini lebih layak ditangisi Barcelona
karena memberikan rekam jejak trofi yang lebih mentereng sebelum berkhianat
dengan hijrah ke Real Madrid.
![]() |
Ronaldo, pernah jadi penyerang andalan Barcelona - Photo by dailymail,co.uk |
Transfermarkt merekam
peninggalan 7 gelar juara dari Luis Figo, 8 dari Schuster, dan 4 dari Michael
Laudrup. Transfer Luis Figo ke Real Madrid bahkan tercatat sebagai rekor
tranfers termahal saat itu. Jika masih kurang dengan nama-nama tersebut, maka
anda bisa sebutkan nama lain seperti Ronaldo Luiz Nazario da Lima yang sempat
“transit” ke Inter Milan sebelum mendarat di Real Madrid. Meski tidak
memberikan banyak gelar ke Barca, Ronaldo adalah salahsatu pemain terbaik dunia
yang pernah dimiliki klub asal Catalan itu.
Catatan
diatas memperlihatkan Barcelona lebih jago soal “pengkhianatan”. Klub ini
merasakan pedih lebih banyak soal dikhianati pemain bintangnya yang hengkang ke
Real Madrid. Anda bisa saja berkilah bahwa semua itu terjadi karena bujukan
maut Madrid yang datang merayu dengan kibasan uang berlimpah namun sejatinya
hal itu tidak akan berpengaruh jika sang pemain sudah menetapkan hati pada
Barcelona.
Faktanya,
pemain bintang seperti Ronaldinho, Romario sampai Rivaldo tidak menjadi bagian
dari pengkhianat-pengkhianat di kubu Barcelona. Mereka tetap bertahan atau
hijrah ke klub selain Madrid ketika tiba saatnya pergi. Trio Brazil ini patut
untuk ditiru Neymar karena mantan bintang
Barcelona yang hijrah ke PSG itu sudah sering diisukan punya peluang berkostum Real Madrid. Entah
benar atau tidak tetapi jika itu terjadi maka makin sah menyebutkan bahwa untuk
urusan pengkhianatan, pemain Barcelona jagonya. Maaf fans Barca.
Post a Comment