Analogi Westlife Dan Mencoba Menikmati Strategi Mourinho Di Kandang Sevilla
Pada
akhir tahun 1990-an dan awal tahun 2000-an, sebuah boyband asal Irlandia
bernama Westlife menggapai puncak popularitas. Boyband binaan Louis Walsh itu
tadinya dibentuk untuk menggantikan senior mereka Boyzone yang memutuskan
vakum. Tak dinyana, Westlife malah meraih kesuksesan melebihi Boyzone diseluruh
dunia kecuali Amerika Serikat.
Official Charts mencatat Westlife sebagai salah satu boyband tersukses di UK, kiblat musik dunia selain Amerika Serikat. Westlife mencatatkan 14 single no. 1 dalam UK Chart dan dinobatkan Official Charts sebagai One of Biggest-Selling Singles Artists in British Music History.
Official Charts mencatat Westlife sebagai salah satu boyband tersukses di UK, kiblat musik dunia selain Amerika Serikat. Westlife mencatatkan 14 single no. 1 dalam UK Chart dan dinobatkan Official Charts sebagai One of Biggest-Selling Singles Artists in British Music History.
![]() |
Jose Mourinho membuat MU tidak bisa dibobol Sevilla - Photo by Independent |
Dengan pencapaian luar biasa tersebut, Westlife
tetap saja dihujat tidak kreatif karena kerap menyanyikan kembali lagu-lagu lama.
Mereka
dipuja sekaligus dicaci. Musik mereka dianggap hanya bermodalkan sekelompok
pemuda yang menjual tampang ganteng saja. Meski demikian, formula wajah tampan
dikombinasikan lagu-lagu cinta yang mudah dicerna ternyata sangat ampuh membius
mata dan telinga jutaan orang meski juga tidak bisa dinikmati banyak orang.
Label musik berkualitas rendah tetap diberikan meski pencapaian Westlife pada chart music dunia tidak kalah dari genre musik lainnya. Mereka dipandang hanya menumpang pada ketenaran lagu milik artis lain. Orang-orang lupa bahwa sebagian besar hits Shane Filan dkk justru berasal dari lagu original mereka.
Label musik berkualitas rendah tetap diberikan meski pencapaian Westlife pada chart music dunia tidak kalah dari genre musik lainnya. Mereka dipandang hanya menumpang pada ketenaran lagu milik artis lain. Orang-orang lupa bahwa sebagian besar hits Shane Filan dkk justru berasal dari lagu original mereka.
Begitulah, prestasi dan kesuksesan tidak selalu
mengundang decak kagum jika jalan untuk mencapainya tidak sesuai keinginan
banyak orang. Seperti halnya sudut pandang sebagian besar penggemar bola pada segudang
prestasi yang sudah ditorehkan Jose Mourinho sejak menangani Porto Portugal.
Pelatih berjuluk The Special One itu memang bertabur gelar juara di tiap klub yang ditanganinya sekaligus beriring sejalan dengan hujatan akan gaya bermain yang diterapkan Mourinho. Pemenang 2 kali gelar Liga Champions itu dianggap mematikan keindahan permainan sepakbola lewat gaya main bertahannya. Sampai-sampai istilah parkir bus muncul tiap kali Mourinho memperagakan taktik bertahan.
Bagi sebagian besar orang yang mencintai sepakbola menyerang, gaya sepakbola Mourinho sulit untuk dinikmati. Sebaliknya, coba tanyakan pada mereka yang memandang bahwa sepakbola bukan sirkus dan sebuah pertandingan harus dimenangkan bukan “dimainkan”. Bagi penggemar bola seperti ini, Jose Mourinho adalah seorang jenius.
Membangun sebuah strategi permainan yang meredam keunggulan lawan dan mematikan setiap serangan yang datang lalu mencuri momen-momen langka untuk mencetak gol kemenangan adalah sebuah pertunjukan hebat. Melihat sebuah tim yang mampu bertahan dengan hebat dan memenangkan laga dengan sedikit saja serangan adalah sebuah mahakarya.
Pelatih berjuluk The Special One itu memang bertabur gelar juara di tiap klub yang ditanganinya sekaligus beriring sejalan dengan hujatan akan gaya bermain yang diterapkan Mourinho. Pemenang 2 kali gelar Liga Champions itu dianggap mematikan keindahan permainan sepakbola lewat gaya main bertahannya. Sampai-sampai istilah parkir bus muncul tiap kali Mourinho memperagakan taktik bertahan.
Bagi sebagian besar orang yang mencintai sepakbola menyerang, gaya sepakbola Mourinho sulit untuk dinikmati. Sebaliknya, coba tanyakan pada mereka yang memandang bahwa sepakbola bukan sirkus dan sebuah pertandingan harus dimenangkan bukan “dimainkan”. Bagi penggemar bola seperti ini, Jose Mourinho adalah seorang jenius.
Membangun sebuah strategi permainan yang meredam keunggulan lawan dan mematikan setiap serangan yang datang lalu mencuri momen-momen langka untuk mencetak gol kemenangan adalah sebuah pertunjukan hebat. Melihat sebuah tim yang mampu bertahan dengan hebat dan memenangkan laga dengan sedikit saja serangan adalah sebuah mahakarya.
Ditangan Mourinho, sepakbola bertahan menjadi
senjata terbaik untuk mengalahkan lawan jenis apapun. Jangan kira bahwa metode bertahan digunakan
hanya untuk membiarkan lawan menguasai permainan dan membiarkan serangan
datang. Keliru jika berpikir bahwa strategi bertahan hanya mengandalkan
serangan balik. Meski pada akhirnya tim asuhan Mourinho gagal mendominasi laga
tetapi tidak menjadi masalah selama kemenangan atau setidaknya hasil seri
berhasil diperoleh.
Pemandangan seperti itulah yang terjadi ketika
Mourinho membawa MU bertandang ke kandang Sevilla dalam leg pertama babak 16
besar Liga Champions. Bermain di Ramon Sanchez Pizjuan, Kamis (22/2/2018)
dinihari WIB, MU terlihat seperti tidak dapat berbuat banyak menghadapi
Sevilla.
Soccerway
mencatat Sevilla menguasai permainan sampai 54
persen berbanding 46 persen milik MU. Ketimpangan laga terlihat dari catatan
ancaman yang dihadirkan Sevilla sepanjang laga dengan yang mampu dilakukan MU.
Tim asuhan Montella melepaskan 21 tendangan dengan 11 mengarah ke gawang MU.
Sebaliknya Romelu Lukaku dkk hanya melepaskan 6 tembakan dimana cuma 2 saja
yang tepat sasaran.
Catatan diatas langsung menjadikan Mourinho
sebagai sasaran tembak kritik. Pria Portugal itu dianggap menerapkan strategi
bertahan di kandang Sevilla demi mengamankan skor imbang 0-0. Pemain-pemain
bertipikal menyerang seperti Alexis Sanchez dinilai gagal tampil agresif karena
strategi Mourinho yang menuntutnya bertahan. Pantaskah hal seperti ini
dikritik?
“Di Inggris beberapa orang berkata Winger tidak
harus bertahan. Saya akan bertanya pada David Beckham, Scholes dan Roy Keane
ketika tim kehilangan bola apakah akan turun bertahan atau tetap berjalan kaki
diatas lapangan? Setiap orang punya disiplin taktik. Ketika tim menguasai bola
maka anda menyerang dan ketika tim tidak menguasai bola maka anda bertahan.
Sesederhana itu” terang Mourinho membela strateginya seperti dilansir dari Sky Sports (22/2/2018).
![]() |
Seperti Mourinho, Westlife sukses tapi juga dikritik - Photo by Independent |
MU memang gagal menang atas Sevilla yang diatas
kertas harusnya bisa mereka kalahkan tetapi jangan lupakan juga bahwa Sevilla
gagal memaksimalkan laga kandang mereka untuk menaklukkan MU. Tergantung anda
mau melihat dari sudut pandang yang mana.
“Ini bukan hasil bagus tetapi juga bukan hasil
jelek” ujar Mourinhi dilaman resmi MU (22/2/2018) terkait hasil laga di kandang
Sevilla. Silahkan anda mencaci maki pencapaian MU ini hanya karena Mourinho
menerapkan strategi seperti bertahan yang katanya tidak sedap dipandang mata. Fakta
tidak terbantahkan adalah MU kembali ke Old Trafford tanpa merasakan kekalahan
dan tanpa kebobolan satu gol pun.
Jika mengingat bagaimana Inter Milan dibawa
Mourinho meraih gelar juara Liga Champions 2010 dengan pemandangan Samuel Eto’o
sesekali bertransformasi dari penyerang sayap menjadi bek sayap, MU jelas
mendapatkan berkah atas keberadaa Mourinho. Ditangan pria Portugal ini MU bisa
saja memainkan sepakbola menyerang yang tidak kalah ganasnya dengan strategi
Guardiola di Man City, namun pada sisi lain MU bisa berubah wujud memainkan
sepakbola bertahan dengan sangat disiplin.
Anda mungkin tidak menyenangi ketika MU memilih
strategi bertahan tetapi inilah pilihan taktik yang membuat MU melangkah sejauh
ini di Liga Champions musim ini. Sama seperti jika anda tidak menggemari atau
bahkan membenci Westlife tetapi fakta menyebutkan mereka punya jutaan penggemar
di dunia, yang mungkin salahsatunya istri atau pasangan anda.
Post a Comment