Lupakan Liga Italia, Milan Lebih Baik Meniru Kiprah MU Musim Lalu
AC
Milan rupanya masih sanggup memberikan kebahagiaan bagi Milanisti di seluruh
dunia. Fans penggemar Milan tersebut mendapatkan beberapa catatan bagus dari
klub kesayangan mereka akhir-akhir ini. Milan menang derby melawan Inter Milan
pada perempat final Coppa Italia jelang tutup tahun 2017 dan pada awal tahun
2018 menang atas Cagliari di Serie A Italia. Kemenangan atas Cagliari begitu
bermakna karena Who Scored mencatat
kemenangan itu menandai 4 laga beruntun terakhir Milan tanpa terkalahkan.
![]() |
Kinerja Bonucci dkk mulai membaik - Photo by acmilan.com |
Keberhasilan
Milan lolos ke fase semifinal Coppa Italia disertai perfoma yang mulai membaik
di Liga Italia bagaikan siraman hujan di tengah musim panas. Rasanya sejuk dan
adem sekali. Meski gelar Scudetto sudah jauh dari harapan tetapi Milanisti
masih bisa merasa happy dengan melihat
kiprah klub kesayangan mereka di Liga Europa dan Coppa Italia.
Di
Europa League, Milan sudah berada di babak 32 besar setelah memuncaki fase grup
di grup D. Meski kinerja Bonucci dkk di kompetisi ini adalah sumbangsih
Vincenzo Montella sebagai pelatih Milan sebelum Gattuso namun tetap saja
pencapaian ini patut disyukuri karena Gattuso kini tinggal meneruskan hasil
kerja Montella.
Adem
ayem sejuk melihat kinerja Milan di Coppa Italia dan Liga Europa, Milanisti
dijamin bisa langsung bad mood melihat
performa AC Milan di Serie A Italia. Kiprah tim yang kali terakhir merebut
Scudetto pada musim 2010/2011 itu sangat tidak sesuai harapan. Belanja sekitar
200 juta euro yang dihabiskan untuk mendatangkan pemain-pemain baru nyaris
tidak ada efeknya bagi kinerja Milan di Serie A.
AC
Milan kini berada di posisi 7 klasemen sementara usai memainkan 21 laga. Tim
asuhan Gattuso baru mengumpulkan 31 poin. Di posisi tersebut, boro-boro mengejar gelar Scudetto, untuk
mengejar posisi 4 klasemen yang berarti lolos ke Liga Champions pun susahnya
minta ampun.
Who Scored memperlihatkan
31 poin Milan saat ini berjarak 14 poin dengan posisi degradasi yang dihuni SPAL
di posisi 18 dan berjarak 12 poin dengan posisi lolos ke Liga Champions yang
dihuni Inter Milan di posisi 4 klasemen. Artinya? Jika mau jujur AC Milan lebih
baik melupakan mimpi mengejar lolos ke Liga Champions lewat posisi 4 besar
klasemen karena jarak 12 poin dengan Inter cukup jauh.
Ada
baiknya Milan memikirkan selisih 14 poin dengan zona degradasi karena itu
berarti hanya butuh 4 kekalahan dan 1
seri bagi Milan agar terjatuh di zona kelam tersebut. Mengingat Milan sudah
kalah 8 kali dan seri 4 kali, syarat tersebut bisa terpenuhi jika tim asuhan
Gattuso tidak waspada.
Kondisi
ini seharusnya menjadi isyarat bagi AC Milan agar segera melupakan kompetisi
Serie A dengan segala macam ilusi indah akan kebangkitan di paruh musim yang
berbuah keberhasilan lolos ke Liga Champions musim depan. Sulit Bro, sulit sekali. Bukan bermaksud
menyerah sebelum berjuang tetapi ada saatnya realitas harus diterima dengan
lapang dada. Sisa laga Serie A Italia musim ini bagi Milan bukan lagi soal
berburu tiket ke Eropa tetapi ini sudah menjadi soal bagaimana Milan tidak
terseret ke jurang degradasi.
Jika
Milan masih ingin mengincar kejayaan agar gelontoran duit sedemikian banyak di
awal musim tidak menjadi sia-sia, tim juara Liga Champions 7 kali itu bisa
mulai meniru apa yang dilalukan MU pada musim perdana Jose Mourinho musim lalu.
Sadar bahwa MU tersendat di posisi 6 klasemen Liga Inggris musim lalu, Mourinho
menyelamatkan musim perdananya di Old Trafford dengan mengincar gelar juara di
Piala Liga dan Liga Europa. Hasilnya? MU memang benar-benar tertahan di posisi
6 Liga Inggris sampai akhir musim tetapi mereka tetap bisa tersenyum lebar
karena memenangkan trofi juara Piala Liga Inggris dan gelar juara Liga Europa
yang bermakna lolos langsung ke Liga Champions.
![]() |
Andre Silva bermain gemilang di Liga Europa - Photo by acmilan.com |
Pemikiran
seperti ini bisa ditiru oleh Gattuso. Meski Milan tampak membaik di Liga
Italia, Rossoneri sebaiknya fokus
saja ke Coppa Italia dan Liga Europa. Cukuplah Milan bertahan dari jeratan zona
degradasi atau syukur-syukur bisa bertahan di 10 besar klasemen Serie A Italia.
Dengan target yang diturunkan seperti ini rasanya Milan dengan komposisi skuad
sekarang bisa mengamankan posisi 10 besar klasemen di akhir musim.
Pencapaian
atas target tersebut tidak akan menuntut effort besar dari Bonucci dkk sehingga
sebagian besar fokus konsentrasi dan stamina tim asuhan Gattuso bisa dialihkan
untuk mencapai kejayaan di Coppa Italia dan Liga Europa. Apalagi Coppa Italia
sudah memasuki fase semifinal sehingga tidak terasa hanya beberapa laga saja
untuk menuntaskan gelar perdana yang bisa dipersembahkan Gattuso sebagai
pelatih Milan.
Di
Liga Europa pun Milan cukup beruntung karena diundi bertemu dengan klub yang kami
yakin anda mungkin juga baru mendengarnya, Ludogorets Razgrad. Performa Milan
di Liga Europa tergolong positif. Perhatikan saja bagaimana Andre Silva yang
“tidak kelihatan” di Serie A Italia memuncaki daftar pencetak gol terbanyak
dengan 6 gol di kompetisi kelas dua Eropa itu. Ini salahsatu indikasi bahwa
Milan punya kans bersaing berebut juara.
Jangan
lupakan bahwa pemenang Liga Europa akan mendapatkan hadiah lolos langsung ke
Liga Champions musim depan. Menarik bukan? Apalagi Milan dikenal punya “jimat”
yang namanya DNA Eropa. Nah, ini saat yang tepat menggunakan jimat tersebut.
Jadi Milan, sekali lagi, lupakan Liga Italia, fokus saja ke Coppa Italia dan
Liga Europa.
Post a Comment