Diego Milito Dan Takdirnya Sebagai Pahlawan Treble Winner Inter Milan
Namun
jika boleh memberikan penghargaan khusus atas peran yang diberikan, rasanya Jose
Mourinho akan menempatkan nama Diego Milito pada urutan pertama sebagai pemain
yang paling besar memberikan kontribusi atas raihan treble winner Inter Milan
saat itu. Bukan apa-apa, penyerang asal Argentina itu mencetak semua gol
penting dalam 3 laga yang memastikan tiga gelar juara La Beneamata.
Soccerway mencatat
rekam jejak kontribusinya yang luar biasa pada pencapaian treble winner Inter.
Pada final Coppa Italia 5 Mei 2010, Inter Milan menjadi juara usai menaklukkan
AS Roma 1-0 lewat gol Milito. Keberhasilan menjuarai Coppa Italia menandai
kesuksesan mengamankan trofi pertama dari tiga trofi yang diburu tim asuhan
Mourinho saat itu. Garis takdir Milito sebagai pahlawan treble winner mulai
digoreskan disini.
Inter
kemudian memenangkan Scudetto Serie A Italia sebagai trofi kedua mereka setelah
menundukkan Siena 1-0 pada pekan terakhir Liga Italia. Mau tahu siapa pencetak
gol tunggal itu? Ya, siapa lagi kalau bukan Milito. Sampai disini striker
kelahiran 12 Juni 1979 itu sudah berperan besar mengamankan dua trofi juara.
Puncak
kepahlawanan Milito terjadi pada partai final Liga Champions 2010 antara Inter
Milan melawan Bayern Munich. Javier Zanetti dkk menang 2-0 dengan semua gol
diborong oleh Milito. Sukses menjuarai Liga Champions menandakan keberhasilan
Inter Milan merengkuh treble winner, sebuah pencapaian yang belum pernah
dilakukan klub Italia manapun.
Juventus
boleh membanggakan diri sebagai tim peraih Scudetto terbanyak di Italia dan
Milan membusungkan dada sebagai tim Italia tersukses di Liga Champions. Namun
titel treble winner adalah kebanggaan Interisti dihadapan Juventini dan
Milanisti yang tidak bisa ditandingi. Dan fans Inter Milan di seluruh dunia
patut mengucapkan terimakasih kepada Diego Milito atas peran pentingnya dalam
raihan bersejarah itu.
Satu
hal yang membuat sosok Diego Milito menjadi unik dalam pencapaian treble winner
Inter Milan adalah fakta bahwa sang pemain baru menjalani musim debutnya di San
Siro musim itu. Musim 2009/2010 adalah musim perdananya bersama Inter Milan
sekaligus musim perdana bersama sebuah klub elit setelah sebelumnya Milito
lebih berkutat di klub-klub seperti Real Zaragoza dan Genoa.
Kejelian
Mourinho menangkap potensi besar Milito untuk didatangkan ke Inter Milan patut
diacungi jempol. Saat itu tim asuhan The
Special One baru saja ditinggal pergi sosok sekelas Zlatan Ibrahimovic ke
Barcelona. Menggantikan Ibrahimovic dengan Milito jelas butuh sebuah
pertimbangan mendalam dan Mourinho melakukan itu.
Transfermarkt memperlihatkan
pria yang memulai karir professional di Racing Club ini sudah memperlihatkan
potensi sebagai striker menakutkan sejak kedatangannya ke Eropa untuk merumput
di Genoa dan Real Zaragoza. Bersama Real Zaragoza, Milito memainkan 125 laga
dengan total 61 gol. Dalam tiga musim bersama klub La Liga Spanyol itu, Milito
selalu mencetak lebih dari 15 gol dalam semusim dengan pencapaian tertingginya
adalah 23 gol pada musim 2006/2007.
Mourinho
semakin meyakini bahwa Milito adalah sosok yang diperlukannya di lini depan
Inter ketika menyaksikan sang striker melesakkan 26 gol dalam 32 laga bersama
Genoa di musim 2008/2009. Transfermarkt
mencatat jumlah gol tersebut adalah jumlah gol terbanyak yang dicetaknya sejak
datang ke Eropa pada musim 2003/2004. Sederhananya, di akhir musim itu Milito
menunjukkan bahwa dirinya sudah siap untuk berada di klub yang lebih
kompetitif.
![]() |
Milito mencetak 2 gol Inter di final Liga Champions - Photo by dailymail.co.uk |
Inter
Milan lewat mata jeli Mourinho menangkap sinyal kesiapan itu dan memboyongnya
ke San Siro. Pilihan tepat karena Milito langsung menaikkan jumlah gol yang
mampu dicetaknya dari 26 gol bersama Genoa menjadi 30 gol bersama Inter Milan.
Torehan 30 gol itulah yang mengiringi pencapaian treble winner Inter di musim
perdana Milito dan sekaligus menjadi torehan gol terbanyak dalam satu musim di sepanjang
karir profesionalnya.
Namanya
perlahan-lahan memudar usai letupan luar biasa di musim debut yang ditenggarai
karena kepergian sosok Jose Mourinho dan kendala cedera. Meski demikian, sosok
Milito akan selalu dikenang sebagai bagian penting dari sejarah treble winner
Inter Milan di musim 2009/2010. Pencapaian luar biasa di tahun 2010 yang sayangnya
tidak menggerakkan hati Diego Maradona untuk menjadikannya sebagai striker
utama Argentina di Piala Dunia 2010.
Post a Comment