Dari Tanah Sulawesi Untuk Sepakbola Indonesia
Dari dunia musik, tanah
Sulawesi menyumbang nama-nama seperti Fadly Padi, Abdee Negara Slank, Kamasean
Indonesian Idol, Ady Naff, Sarwana Warna, Ronny Sianturi Trio Libels dan masih
banyak lagi. Sebentar, sebentar. Ini tulisan mengenai sepakbola atau dunia
hiburan?
Tenang, anda masih berada di channel yang tepat kok. Data diatas adalah sebuah pengantar untuk menunjukkan bahwa cukup banyak potensi dan bakat bagus di negara ini yang lahir dari daerah Sulawesi, termasuk potensi dan bakat dari dunia sepakbola.
Sejarah sepakbola Indonesia tidak lepas dari nama-nama legenda asal Sulawesi. Jika menunjuk nama-nama lama yang sudah melekat di memori kita maka akan terucap nama Maulwi Saelan, Ramang, Ronny Pattinasarani sampai Benny Dollo.
Maulwi Saelan yang lahir di Makassar Sulawesi Selatan adalah nama yang akan selalu dikenang dalam dunia sepakbola Indonesia. Sosok yang wafat pada 10 Oktober 2016 ini adalah pria di bawah mistar gawang Indonesia yang menahan imbang Uni Soviet di Olimpiade Melbourne 1958. CNN Indonesia (11/10/2016) menuliskan Maulwi Saelan menggagalkan sejumlah peluang dari Igor Netto, Sergei Salnikov dan Boris Tatushin. Uni Soviet sendiri saat itu terhitung sebagai salahsatu tim kuat dunia. Buat kids jaman now, biar tidak bingung silahkan bayangkan hari ini timnas Indonesia menahan imbang timnas Spanyol. Nah, kiper yang bermain pada laga itu adalah sosok seperti Maulwi Saelan.
Bergeser lebih maju ke depan, kita akan disuguhi nama-nama familiar dari daerah Sulawesi yang menjadi penerus Maulwi Saelan di bawah mistar gawang seperti Yandri Pitoy, Fery Rotinsulu, Geri Mandagi, Joyce Sorongan hingga Rivky Mokodompit. Khusus untuk nama Fery Rotinsulu, Nama ini sangat lekat dengan Sriwijaya FC, klub kebanggaan warga Palembang sehingga tadinya kami berpikir dia adalah putra asli Palembang. Usut punya usut ternyata Fery Rotinsulu lahir di Palu, Sulawesi Tengah.
Dari posisi kiper kita bergerak maju ke posisi bek. Sulawesi menyumbangkan cukup banyak nama di posisi ini. Tercatat Hamka Hamzah, Zulkifli Syukur dan Isnan Ali dikenal sebagai bek timnas Indonesia pada eranya. Hari ini, daerah Sulawesi tidak kekurangan potensi dan bakat di posisi tersebut. Kumparan (5/9/2017) menuliskan sejumlah nama Dedi Tri Maulana, Nurhidayat Haji Haris dan Julyano Pratama sebagai trio pemain timnas U19 yang berasal dari Sulawesi. Tepatnya Dedi berasal dari Palu Sulawesi Tengah serta Nurhidayat dan Julyano datang dari Makassar Sulawesi Selatan.
Pada posisi permainan yang vital di lini tengah, Sulawesi lebih dahsyat lagi dengan mengirimkan nama-nama tenar seperti almarhum Ronny Pattinasarani, Syamsul Bachri Chaerudin, Francis Wawengkang dan Firman Utina. Mereka boleh berbangga karena hari ini timnas U19 memiliki nama anak Sulawesi di posisi gelandang dalam diri Resky Fandi Witriawan, Witan Sulaeman, Asnawi Mangkualam Bahardan Saddil Ramdani seperti yang dilansir dari Kumparan (5/9/20177).
Tenang, anda masih berada di channel yang tepat kok. Data diatas adalah sebuah pengantar untuk menunjukkan bahwa cukup banyak potensi dan bakat bagus di negara ini yang lahir dari daerah Sulawesi, termasuk potensi dan bakat dari dunia sepakbola.
Sejarah sepakbola Indonesia tidak lepas dari nama-nama legenda asal Sulawesi. Jika menunjuk nama-nama lama yang sudah melekat di memori kita maka akan terucap nama Maulwi Saelan, Ramang, Ronny Pattinasarani sampai Benny Dollo.
Maulwi Saelan yang lahir di Makassar Sulawesi Selatan adalah nama yang akan selalu dikenang dalam dunia sepakbola Indonesia. Sosok yang wafat pada 10 Oktober 2016 ini adalah pria di bawah mistar gawang Indonesia yang menahan imbang Uni Soviet di Olimpiade Melbourne 1958. CNN Indonesia (11/10/2016) menuliskan Maulwi Saelan menggagalkan sejumlah peluang dari Igor Netto, Sergei Salnikov dan Boris Tatushin. Uni Soviet sendiri saat itu terhitung sebagai salahsatu tim kuat dunia. Buat kids jaman now, biar tidak bingung silahkan bayangkan hari ini timnas Indonesia menahan imbang timnas Spanyol. Nah, kiper yang bermain pada laga itu adalah sosok seperti Maulwi Saelan.
Bergeser lebih maju ke depan, kita akan disuguhi nama-nama familiar dari daerah Sulawesi yang menjadi penerus Maulwi Saelan di bawah mistar gawang seperti Yandri Pitoy, Fery Rotinsulu, Geri Mandagi, Joyce Sorongan hingga Rivky Mokodompit. Khusus untuk nama Fery Rotinsulu, Nama ini sangat lekat dengan Sriwijaya FC, klub kebanggaan warga Palembang sehingga tadinya kami berpikir dia adalah putra asli Palembang. Usut punya usut ternyata Fery Rotinsulu lahir di Palu, Sulawesi Tengah.
Dari posisi kiper kita bergerak maju ke posisi bek. Sulawesi menyumbangkan cukup banyak nama di posisi ini. Tercatat Hamka Hamzah, Zulkifli Syukur dan Isnan Ali dikenal sebagai bek timnas Indonesia pada eranya. Hari ini, daerah Sulawesi tidak kekurangan potensi dan bakat di posisi tersebut. Kumparan (5/9/2017) menuliskan sejumlah nama Dedi Tri Maulana, Nurhidayat Haji Haris dan Julyano Pratama sebagai trio pemain timnas U19 yang berasal dari Sulawesi. Tepatnya Dedi berasal dari Palu Sulawesi Tengah serta Nurhidayat dan Julyano datang dari Makassar Sulawesi Selatan.
Pada posisi permainan yang vital di lini tengah, Sulawesi lebih dahsyat lagi dengan mengirimkan nama-nama tenar seperti almarhum Ronny Pattinasarani, Syamsul Bachri Chaerudin, Francis Wawengkang dan Firman Utina. Mereka boleh berbangga karena hari ini timnas U19 memiliki nama anak Sulawesi di posisi gelandang dalam diri Resky Fandi Witriawan, Witan Sulaeman, Asnawi Mangkualam Bahardan Saddil Ramdani seperti yang dilansir dari Kumparan (5/9/20177).
Di
lini terdepan, nama Ramang sudah lama tercatat sebagai salahsatu legenda timnas
Indonesia. FIFA.com bahkan pernah
mengenang kehebatan Ramang pada peringatan 25 tahun wafatnya penyerang
legendaris Indonesia dari Makassar itu. “Pemain berusia 32 tahun (Ramang)
hampir saja membuat Indonesia unggul, yang bakal menjadi puncak kejutan. Uni
Soviet (lawan Indonesia kala itu) belum tahu siapa Ramang sebelum laga itu dan
dipastikan memberikan perhatian padanya pada laga ulangan” tulis FIFA dalam
artikel berjudul “Orang Indonesia Yang Menginspirasi Puncak Sukses Tahun
1950-an”.
Sayangnya
hari ini tidak banyak penyerang terkenal yang datang dari daerah Sulawesi.
Kalaulah posisi gelandang serang hari ini bisa dikategorikan sebagai posisi
penyerang, dalam hal ini penyerang sayap, maka Sulawesi punya Saddil Ramdani
dan Maldini Pali di posisi tersebut. Saddil yang berposisi sebagai gelandang
serang terkadang dimainkan juga pada posisi penyerang sayap.
Minimnya
nama striker hebat dari tanah Sulawesi setelah era Ramang tidak menutup fakta
bahwa Sulawesi adalah salahsatu wilayah penghasil sumber daya pesepakbola hebat
di Indonesia. Hal ini juga menegaskan begitu banyak bakat-bakat bagus untuk
sepakbola tersebar di seluruh Indonesia. Tugas PSSI untuk menemukan, membina
dan menyatukan mereka semua dalam sebuah timnas hebat yang menggemparkan dunia.
Post a Comment