Barcelona Dan Nostalgia Bintang Sepakbola Brazil Dalam Diri Coutinho
Kembali
pada pertanyaan awal, mengapa Barcelona sangat ingin mendaratkan Philippe
Coutinho di Barcelona? Ketika tawaran Barcelona pada Liverpool untuk Coutinho
ditolak, klub Catalan itu terbukti tetap mampu menjalani separuh musim dengan
gemilang. Tim asuhan Ernesto Valverde belum terkalahkan dan memimpin klasemen
sementara La Liga Spanyol dengan selisih poin jauh dari rival-rivalnya.
Sampai
kemudian Neymar datang dan turut berkontribusi menyumbangkan sejumlah gelar
juara termasuk sejarah pencapaian treble winner di era pelatih Luis Enrique.
Magis pemain Brazil bagi Barcelona memang sangat kuat. Saking kuatnya, seorang
bek sayap seperti Dani Alves pun bisa menyumbangkan 6 gelar La Liga dan 3 titel
juara Liga Champions. Pantas jika Barcelona bersikeras mendatangkan Coutinho ke
Camp Nou.
Who
Scored mencatat Messi dkk bahkan berstatus tim dengan lini serang
tertajam di Spanyol berkat lesakan 48 gol dan baru kebobolan 7 gol yang
menasbihkan mereka sebagai tim dengan pertahanan terkuat. Tajam di depan dan
tangguh di belakang menunjukkan Barcelona sudah solid dan kuat meski tanpa
Coutinho sekalipun. Barcelona bahkan menjadi tim dengan kemampuan possession ball dan pass accuracy terbaik di La Liga Spanyol sejauh ini.
Sekali
lagi, mengapa Coutinho tetap menjadi buruan Barcelona meski klub itu pun sadar
mereka tidak akan bisa menggunakan jasanya di Liga Champions? Jawabannya boleh
jadi berkaitan dengan sosok Messi dan kepergian Neymar ke PSG pada bursa
transfer musim panas kemarin.
Sudah
bukan rahasia umum lagi bahwa kepergian Neymar ke PSG membuat Barcelona
dituntut mencari sosok pengganti yang pas bagi bintang sepakbola Brazil itu.
Masalahnya mencari pengganti Neymar bukan sekedar mencari pemain dengan
kualitas teknik yang beda-beda tipis dengan Neymar tetapi juga mencari sosok
yang akan meneruskan peran Messi sebagai bintang utama di Barcelona.
Neymar
sejatinya sudah digadang-gadang sebagai penerus Lionel Messi di Barcelona.
Peran vitalnya membentuk trio MSN di lini serang Barcelona bersama Messi dan
Suarez memperlihatkan kepantasannya menjadi penerus Messi. Dengan usia Neymar
yang baru menginjak 25 tahun dan Messi yang sudah berumur 30 tahun, Barcelona
memang sedang menyiapkan regenerasi dari Messi ke Neymar. Sayangnya, Neymar
tidak ingin berlama-lama menunggu berada di bawah bayang-bayang Messi. Mantan
pemain Santos itu ingin segera menjadi bintang utama di panggung miliknya
sendiri, dan PSG mampu menyediakan itu untuknya.
Kepergian
Neymar menjadi pukulan telak atas rencana Barcelona menyiapkan penerus bagi
Messi. Klub itu mau tak mau harus segera mencari bintang sepakbola muda seperti
Neymar yang memenuhi syarat untuk jadi bintang utama seperti Messi di
Barcelona. Philippe Coutinho lantas segera menjadi pilihan utama mereka. Bukan
Eden Hazard, bukan Kevin De Bruyne apalagi Kylian Mbappe. Mau tahu kenapa?
Karena Coutinho berasal dari Brazil.
Ya,
preferensi Barcelona pada pemain Brazil memiliki alasan kuat. Klub juara Liga
Champions 5 kali ini seperti berjodoh menjadi tempat terbaik bagi bintang
sepakbola asal Brazil. Messi yang berasal dari Argentina bahkan bisa dikatakan merupakan
sebuah pengecualian karena sebelum kapten timnas Argentina itu menjadi “Dewa”
di Barcelona, klub Catalan itu pernah memiliki Juan Roman Riquelme, Javier
Saviola sampai Diego Maradona.
Ketiga
pemain ini berstatus bintang sepakbola Argentina tapi tidak pernah benar-benar
menjadi “Dewa” seperti kiprah Messi di Barcelona selama ini. Transfermarkt mencatat Riquelme hanya bermain sebanyak 42 laga dengan sumbangan 6
gol untuk Barcelona. Riquelme justru membaik ketika dipinjamkan ke Villarreal.
Apalagi dengan Saviola. Meski cukup produktif di lini serang tetapi tidak ada
satu pun sumbangan gelar juara darinya. Saviola malah berhasil meraih titel
juara saat hengkang ke rival sejati Barcelona, Real Madrid.
Kiprah
bintang sepakbola Argentina jadi semakin miris karena legenda mereka, Diego
Armando Maradona hanya bermain sebanyak 58 laga untuk Bacelona dengan sumbangan
38 gol. Jauh sekali jika dibandingkan dengan kontribusi Messi pada Barcelona.
Wajar jika kemudian Messi menjadi sebuah antitesis sukses pemain Argentina di
Barcelona.
Catatan
berbeda ditunjukkan bintang sepakbola asal Brazil. Nama-nama seperti Romario,
Ronaldo, Rivaldo, Ronaldinho sampai Neymar memberikan kontribusi besar selama
mengenakan kostum Barcelona. Romario menjadi bagian utama dari The Dream Team
Barcelona era Johan Cruyff lalu meski hanya semusim, Ronaldo menyumbangkan 47
gol dalam 49 laga yag berbuah juara Piala Winners, Copa Del Rey dan Piala Super Spanyol.
Lepas
dari Ronaldo, Barcelona kembali jadi tempat yang cocok untuk bintang sepakbola
Brazil, kali ini dalam diri Rivaldo. Pemain yang terkenal dengan kedahsyatan
kaki kirinya itu bermain selama 5 musim dan menyumbangkan titel juara La Liga serta
Copa Del Rey. Puncaknya ketika Ronaldinho menjadi bintang utama Barcelona selanjutnya.
Bergabung tahun 2003, Ronaldinho memberikan Barcelona gelar juara La Liga dan
Liga Champions di era kepelatihan Frank Riijkard.
![]() |
Ronaldinho, salahsatu bintang Brazil yang sangat sukses di Barcelona - Photo by express.co.uk |
Jika
ada sosok yang pantas menggantikan Messi sebagai bintang sepakbola dunia di
Barcelona maka sosok itu sebaiknya adalah seseorang dari Brazil. Catatan
sejarah Barcelona menuntun klub itu pada sebuah kesimpulan bahwa pemain-pemain
dari Brazil akan menjadi bintang sepakbola dunia di Camp Nou.
Meski
sudah memiliki Paulinho dan Rafinha sebagai sosok Brazil lain dalam tim saat
ini, sulit menyangkal bahwa kebintangan Coutinho lebih besar daripada keduanya.
Sama-sama berumur 25 tahun seperti Neymar, Coutinho adalah satu dari tiga
bintang sepakbola Brazil jaman now bersama Neymar dan Gabriel Jesus.
Mendapatkan Coutinho adalah kemenangan bagi Barcelona karena mereka kini
memiliki calon penerus Messi sebagai bintang utama Barcelona di masa depan.
Post a Comment